Bab 787
Teguh menoleh dan melihatnya.
Tidak mengejutkan, itu adalah Shinta.
Melihat Teguh bangun, dia segera mendekat, menggenggam erat tangan Teguh dengan sedikit gemetar.
"Sudah berapa lama aku pingsan?" tanya Teguh dengan kepala yang terasa agak pusing.
"Tiga hari."
Shinta tersenyum pahit, kemudian melanjutkan, "Selama tiga hari ini, entah kamu demam tinggi atau demam ringan, aku belum pernah melihat Raja Serigala yang begitu lemah."
Teguh tidak mengatakan apa-apa dan hanya bertanya, "Apakah jenazah para pemimpin Pasukan Serigala sudah diatur dengan baik?"
Shinta diam-diam menyetujui.
Dalam pemahamannya, Teguh lebih peduli dengan para prajurit daripada segalanya.
Namun, dia berkata, "Tim Hitam telah mengurus mereka dan memilih sebuah tempat yang indah di Wilayah Barat untuk memakamkannya."
"Bantu aku duduk."
Teguh mencoba untuk duduk, tetapi tubuhnya sangat lemah, sehingga dia hanya bisa meminta bantuan Shinta. "Mereka semua adalah pahlawan setia Serenara, pria-pria teguh nan kuat. Aku ingi

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link