Bab 786
Dalam ruangan yang terkunci.
Penataannya sangat sederhana.
Satu tempat tidur, satu meja, dan satu bangku batu. Hanya itu.
Di atas tempat tidur, ada seorang pria tua dengan rambut beruban tengah duduk dengan posisi aneh, seakan-akan sedang berlatih suatu ilmu gaib.
Tidak bergerak.
Bagai duduk di atas pohon pinus.
Hanya saja ...
Gaya ini seharusnya terlihat anggun dan berkarakter.
Namun, pria tua ini memberikan perasaan yang sulit diungkapkan dengan berpura-pura menjadi yang terbaik.
Mendengar perkataan Tedja, orang tua itu seketika membuka matanya dengan tajam. Sorot matanya dipenuhi ketajaman yang membuat orang tidak berani menatapnya.
Dia adalah tetua tujuh yang disebutkan oleh Tedja.
"Deng, deng ..."
Gerbang batu terbuka ke dua sisi, mengeluarkan suara gemuruh.
Tedja langsung berjalan maju.
Pandangan Tetua Tujuh segera jatuh pada pedang itu, ada keheranan di antara alisnya, jelas terkejut dengan munculnya pedang ini.
"Tetua Tujuh ..."
Tedja menceritakan kejadian dengan lengkap, terma

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link