Bab 316
Myria menggelengkan kepala. Dia menyaksikan sendiri dinding luar rumah masa kecilnya ditandai dengan huruf besar "BONGKAR", lalu dihancurkan dengan mudah oleh ekskavator, rata dengan tanah, debu beterbangan.
Pohon kesemek di halaman, yang sudah ada sejak dia mulai memiliki kesadaran ...
Berbuah setiap tahun.
Kini, pohon itu telah dicabut hingga ke akar. Segala hal di halaman bisa direkonstruksi, tetapi pohon kesemek itu, bagaimana mungkin bisa dikembalikan?
Kalaupun bisa, itu bukan lagi pohon yang sama seperti masa kecilnya.
Namun, saat dia berjalan ke belakang pohon dan melihat ukiran di batangnya, kenangan itu kembali.
Saat kecil dia nakal, suka memanjat pohon untuk memetik buah kesemek.
Dia pernah mengukir namanya di batang pohon dengan pisau ukir.
Nama "Rani" yang terukir pada batang pohon tersebut tampak tidak begitu rapi.
Kakeknya memarahinya saat tahu. Mengatakan bahwa pohon besar juga memiliki nyawa, tidak boleh diukir dengan pisau. Waktu itu, Rani kecil menangis sambil mengelu

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link