Bab 65 Claire Jones
Tyr tercengang. Dia tidak pernah mengira Winifred akan berpikir seperti itu. Bukankah wanita lebih suka jika pria mereka menjadi jagoan?
“Jujur saja, aku tidak suka dengan temperamen keluarga kakek nenek dari pihak ibuku. Mereka semua seperti bola api, ingin menyelesaikan semua masalah dengan menggunakan pukulan. Ini sudah abad kedua puluh satu, dan sudah dua puluh tahun, mereka masih bertindak seperti seorang pelaut. Ini adalah negara hukum. Memanggil polisi ketika sesuatu terjadi adalah hal yang benar untuk dilakukan. Jadi, Tyr, kupikir dirimu telah melakukan hal yang benar.”
"Apakah begitu?"
Tyr tersenyum, tapi dia merasa tak berdaya dan merasa kegetiran dari dalam dirinya. Sepertinya istrinya masih terlalu polos.
Mereka kemudian pergi ke supermarket untuk membeli suplemen dan kosmetik untuk nenek, bibi, dan paman Winifred. Setelahnya, mereka mendapatkan beberapa hadiah lainnya.
Begitu mereka selesai berbelanja, keduanya siap naik taksi ke Cole House. Namun, mereka kebetulan melewati toko batu giok, dan secara kebetulan, nenek Winifred sangat menyukai batu giok, jadi mereka memutuskan untuk masuk ke toko itu untuk membelinya.
Asisten toko batu giok dengan bersemangat melayani Winifred dan Tyr saat mereka sedang fokus memilih, kemudian sebuah tangan menepuk punggung Winifred dengan keras.
“Winifred Zea!”
Winifred menoleh dan melihat seorang wanita muda yang tinggi dan berpakaian sensual. Winifred tertegun selama dua detik sebelum teringat siapa orang ini. "Claire Jones, apa yang kau lakukan di sini?"
Claire Jones adalah teman sekelas Winifred di sekolah menengah. Saat itu, dia dan Winifred dianggap sebagai Dua Bunga Emas di kelas. Claire adalah tipe gadis yang menyukai riasan dan berpakaian seksi, sedangkan Winifred relatif polos dalam gayanya. Bahkan dengan wajah tanpa make up, Winifred bisa bersaing dengan Claire. Oleh karena itu, meskipun dijuluki Dua Bunga Emas, Winifred benar-benar gadis paling cantik di kelas.
“Aku tinggal di sini, di kota Riverville.” Saat dia berbicara, Claire menarik seorang pria dewasa dan tampan yang mengenakan pakaian bermerek dan memperkenalkannya, “Ini suamiku, Benjamin Goldfield. Dia berasal dari Riverville dan memiliki perusahaan yang bergerak di bidang produk akuatik dengan pendapatan satu hingga dua juta per tahunnya. Meski tidak banyak, itu sudah cukup bagi kami.”
Pernyataan Claire terdengar merendah, tetapi nadanya dipenuhi dengan kesombongan. Kemudian dia melirik ke arah Tyr, yang berdiri di samping Winifred, memperhatikannya dari atas sampai bawah.
“Winifred, aku dengar dari teman sekelas beberapa waktu yang lalu kau menikahi seorang pengemis. Apakah ini orangnya? Haha, aku bahkan dengar cerita bahwa putrimu dulu sangat kelaparan sehingga dia makan roti dari tempat sampah. Benarkah? Ya ampun, Winifred, kau dulu adalah pesaing terberatku dalam hal kecantikan, jadi bagaimana bisa hidupmu bisa berakhir seperti ini? Tapi mau bagaimana lagi, ya.Kau hamil duluan sebelum menikah dan mendapatkan beban tambahan. Sekarang pengemis ini bersedia kembali padamu dan menikahimu, ini akhir yang cukup membahagiakan, menurutku. "
Setelah itu, Claire menoleh ke Tyr dengan senyum cerah dan berkata, “Hei, pengemis. Bisa mendapatkan istri secantik itu adalah berkah dalam hidupmu. Aku adalah sahabat Winifred, jadi jangan sampai kau menyia-nyiakan hidupnya. Jika sampai terjadi, aku tidak akan memaafkanmu."
Kemudian… sebuah suara tamparan keras terdengar.
Tyr menampar keras wajah Claire dan berkata, dengan dingin, "Berbicaralah pada istriku dengan hormat."
"Berani-beraninya pengemis bau sepertimu memukulku?"
Claire tersentak. Benjamin bergegas dalam sekejap. “Beraninya kau memukul istriku?”
Sebuah tamparan terdengar lagi!
Tamparan kedua dari Tyr ini benar-benar mengejutkan Benjamin.
Tyr menarik tangannya dengan ekspresi jijik di wajahnya. "Sial. Anjing liar suka datang dan menggonggong. Apakah kalian punya keinginan mati?”
Winifred menatap Tyr, kaget. Dia bertanya-tanya sejak kapan Tyr menjadi begitu berani? Meskipun Winifred tidak menyukai orang-orang terdekatnya untuk menyelesaikan masalah dengan perkelahian, dia harus mengakui bahwa dua tamparan dari Tyr itu benar-benar mengejutkan!
"Sialan!" Benjamin mengamuk karena marah. Dia mengepalkan tinjunya dan bergegas, ingin membalas dendam.
Saat itu, staf toko dengan cepat berkata, "Para pelanggan, tolong jangan menimbulkan masalah di sini. Toko ini milik keluarga Collins!”
Setelah mendengar kata-kata 'keluarga Collins', Benjamin segera menyusut kembali. Bola mata Claire juga membesar. Mereka sepertinya sangat takut pada keluarga Collins ini.
Keduanya dengan cepat menjelaskan, “Kalian dengan jelas melihat bahwa merekalah yang memulai. Ini tidak ada hubungannya dengan kami."
Staf toko terdengar kesal ketika dia berkata, "Saya tidak peduli siapa yang memulainya, tetapi jika Anda memecahkan sesuatu di sini, Anda tidak akan mudah keluar dari tempat ini. Jadi, apakah kalian jadi beli?”
"Ya, kami tentu akan membelinya!" Karena itu, Claire menunjuk ke sebuah liontin zamrud senilai delapan ribu dan berkata, "Bawakan itu untukku."
"Tolong tunggu sebentar." Staf segera mengeluarkan liontin zamrud dan siap memperlihatkan barang itu kepada Clair.
Namun, bahkan sebelum staf itu bicara, Claire berkata, “Saya sangat menyukai ini. Tolong dibungkus ya. Harganya cuma delapan ribu. Tidak mahal sama sekali. Harganya sama seperti kalah dalam permainan kartu.”
Staf tampak senang dan langsung mengambilnya untuk dibungkus.
Claire menoleh ke Winifred dengan ekspresi jijik saat dia mengejek, “Winifred, lihat aku, aku bisa dengan mudah membeli liontin delapan ribu dolar. Itu sangat murah. Tapi lihat dirimu, orang bodoh yang malang, dan kau bahkan menikahi seorang pengemis. Bagaimana kau bisa datang ke sini dan berniat untuk membeli batu giok? Ini toko perhiasan keluarga Collins. Standar yang sangat tinggi. Apakah kalian salah tempat? Kau bahkan tidak mampu membeli mobil, tapi bisa-bisanya datang ke sini untuk berbelanja?"
Winifred terlalu malas untuk bertengkar dengan Claire. Namun, Tyr menyeringai di sampingnya. Dia menunjuk gelang zamrud delapan belas ribu dolar dan berkata, "Bungkus ini untukku."
Claire tertegun dan dengan cepat berkata, "Apakah pengemis sepertimu punya uang?"
“Yang ku dengar, keluarga Collins cukup mengesankan di sini. Jika aku tidak punya uang, aku tidak akan berani membeli apapun di sini." Saat dia berbicara, Tyr menunjuk sepasang anting-anting zamrud senilai tiga belas ribu dan berkata, "Bungkus ini juga."
Setelah itu, Tyr menahan senyuman saat dia melihat ke arah Claire. “Itu hanya sepuluh atau dua puluh ribu. Tidak banyak. Jangan pernah berpikir untuk membandingkan uang dengan diriku. Pengemis seperti kami tidak kalah dalam hal penghasilan dibandingkan dengan suamimu."
Tyr langsung memprovokasi Claire. Dia menunjuk ke gelang di lemari pajangan dan berkata, "Saya mau gelang ini dua puluh buah, bungkus untuk aku."
Setelah itu, dia menatap Tyr dengan menantang. “Dasar pengemis bau, beraninya kau mencoba bersaing dengan suamiku dalam hal uang? Kau pasti mau mati!"
Tyr mengangkat bahu, terlihat acuh, dan menunjuk ke lima barang di lemari. "Saya ingin lima-limanya."
Claire sangat marah. Saat darah mulai mengalir ke kepalanya, dia, juga, menunjuk ke beberapa barang di lemari dan berkata, "Saya ingin beli ini juga."
Tyr terkekeh dan tetap bersikap acuh. “Aku akan memborong semua yang ada di lorong ini.”