Bab 773
Agam tertawa geli. "Hebat sekali? Mulai sekarang, akhirnya ada yang bisa melindungiku!"
Pamela memelototi Agam. "Apa yang kamu tertawakan? Aku serius! Hanya aku yang boleh menganiaya suamiku!"
Agam tercengang dan terhibur oleh Pamela yang protektif sehingga mencium Pamela. Agam menimang wajah Pamela seraya berkata dengan pelan, "Sudah, jangan khawatir, itu kejadian bertahun-tahun yang lalu. Aku baik-baik saja, nggak akan biarkan kamu jadi wanita janda."
Ciuman mendadak itu membuat wajah Pamela memerah. Pamela membenamkan wajahnya ke dada Agam karena tersipu. "Aku serius, kenapa kamu tiba-tiba cium aku? Curang!"
Agam tersenyum seraya mengelus kepala Pamela. "Maaf, aku akan berusaha tahan lain kali."
Pamela terdiam.
Pamela bersandar dalam pelukan Agam. Setelah kembali tenang, Pamela mulai memikirkan pedesaan di Kota Sinur yang disebut oleh Agam.
Pamela juga pernah berkunjung ke sana.
Waktu kecil, Pamela mengikuti Petapa Sujan pergi ke sana untuk mencari bahan obat berharga sehingga tingg

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link