Bab 1046
Marlon memegangi keningnya, menghela napas dengan narsis dan mengasihani dirinya sendiri, "Bos, itu sangat sulit. Kamu 'kan tahu bagaimana pesonaku! Kalau nggak membuatnya sakit hati, mana mungkin dia akan menyerah?"
Pamela menjulingkan matanya sambil memarahi, "Aku 'kan sudah memperingatkanmu sejak awal, jangan main-main dengan gadis budak cinta, mereka nggak akan sanggup, mudah berpikiran bodoh, kamu nggak mau mendengarkan!"
Marlon menjawab dengan cemberut, "Baiklah, aku salah! Lain kali nggak akan lagi!"
Pamela mendengus, tidak ingin mengacuhkannya.
Di kamar pasien, Marlon melihat ke sekeliling, lalu bertanya dengan penasaran, "Bos, mana suamimu? Kenapa nggak menemanimu di sini?"
Pamela menatap ke langit di luar jendela, "Dia ada urusan, pagi-pagi sekali sudah berangkat dinas," jawabnya.
Marlon mengeluh, "Kamu masih rawat inap di rumah sakit, sebagai suamimu, dia masih kepikiran mau dinas? Sebenarnya di hatinya ada kamu, nggak?
Kening Pamela berkerut semakin erat, dia mengabaikan Ma

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link