Bab 49
Wisnu masih membawa kotak makanannya.
Dia menyapa dengan ramah, "Suster Thalia, dua hari ini kamu sudah bekerja keras. Siang ini aku sengaja pesan daging ayam kecap. Nanti makan yang banyak, ya."
Wisnu yang bertanggung jawab atas pasien di ICU tentu tahu betapa lelahnya Thalia belakangan ini.
Thalia melirik ke arah Zavier yang berdiri di belakang Wisnu. Zavier hanya menunduk menatap ponselnya, tak mendongak sama sekali.
Thalia berkata, "Kalian saja yang makan. Aku nggak lapar."
Wisnu tertegun. "Masa nggak lapar? Seharian ini kamu belum istirahat lho."
Thalia tetap bersikeras. "Aku benar-benar nggak lapar."
Zavier akhirnya mendongak. Tatapannya jatuh pada Thalia, suaranya datar tanpa emosi saat berkata, "Kalau nggak mau makan, pergi sana."
Telapak tangan Thalia perlahan mengepal. Dia menatap Zavier, matanya sedikit bergetar.
Wisnu mengernyit. "Zavier, kamu ngomong apa sih? Harusnya kamu bujuk dia."
Ekspresi Zavier tetap tanpa ekspresi. "Nggak ada yang menyuruhnya buat nggak makan. Kalau

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link