Bab 48
Suara Thalia itu pelan, tetapi terdengar tegas.
Aroma disinfektan makin menyebar di udara. Meski tipis, tetap membuat Thalia merasa sesak hingga sulit bernapas.
Dia tahu Zavier sangat terobsesi dengan kebersihan. Jadi, sebelum pulang, dia bahkan sengaja mampir ke rumah Nila untuk mandi dan ganti baju lagi.
Namun, Zavier tetap merasa Thalia masih kotor.
Mana mungkin dia tidak sakit hati?
Thalia menggigit bibirnya, sambil menatap Zavier lekat-lekat.
Zavier balik menatapnya. Ekspresinya datar dan sama sekali tak menunjukkan emosi.
Mata yang memang sudah terlihat dingin itu, di bawah cahaya lampu oranye kekuningan, makin terlihat tak berperasaan.
Dia menatap Thalia sambil mengerutkan kening. "Menolong pasien tuh apa hubungannya dengan kamu yang kotor?"
Thalia terpaku di tempat, tak bisa berkata apa-apa.
Hingga akhirnya, suara Zavier yang tak sabar terdengar lagi. "Perlu aku panggil orang buat antar kamu keluar?"
Rasa malu langsung hinggap di hatinya. Thalia refleks menunduk dan melihat pak

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link