NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 1

Rani dikenal sebagai pembalap cantik. Penampilannya dalam balutan setelan balap, membuat banyak orang tergila-gila. Tapi tidak ada satu pria pun yang membuatnya tertarik. Jodi, seorang pembalap berbakat yang juga musuh bebuyutan Rani. Mereka selalu bertengkar di depan umum, seolah ingin saling menghancurkan. Tapi sebenarnya mereka begitu mesra di balik layar. Rani kira, Jodi sama dengannya, sama-sama menganggap hubungan mereka nyata walau tanpa dijelaskan. Sampai akhirnya, dia malah melihat pria itu menggandeng gadis lain di arena balap. ... Rani merupakan pembalap wanita cantik yang banyak dipuja. Dia selalu memenangkan kejuaraan yang dia ikuti selama lima tahun belakangan. Rani yang tangguh dan cantik, punya banyak penggemar. Banyak pria yang tergila-gila padanya. Tapi dia sama sekali tidak tertarik. Suatu hari, seorang pembalap pria berbakat bernama Jodi, ikut bergabung dengan klub. Dua orang itu seketika menjadi musuh satu sama lain. Mereka bagaikan api dan bensin. Rani berani membocorkan ban Jodi di arena balap. Jodi balas merusak mesin kendaraan wanita itu. Mereka seolah tidak akan berhenti sampai salah satu dari mereka hancur. Belakangan, orang-orang mengetahui kalau dua musuh bebuyutan itu memang sudah tidak akur dari kecil. Sayangnya, dua keluarga mereka malah sudah menjodohkan keduanya. Kini, dua orang itu menjadi sepasang tunangan. Namun, tidak ada yang tahu. Meski terlihat selalu bertengkar, Rani dan Jodi malah bercinta di malam hari. Keduanya seolah ingin melebur menjadi satu. Mereka baru saja selesai berhubungan di ruang istirahat. Kaki Rani masih lemas, tapi dia memakai kembali baju balapnya. Di balik baju itu, tubuhnya penuh dengan bekas ciuman. Rani menarik napas panjang dan mencoba fokus. Sore ini masih ada satu pertandingan lagi. Dia tidak boleh melakukan kesalahan. Ponsel di atas sofa tiba-tiba menyala sebentar dan menarik perhatiannya. Jodi sudah pergi duluan karena dipanggil pelatih. Pria itu sampai lupa membawa ponselnya. Rani pun mengambil ponsel itu dan mau mengembalikannya nanti. Tapi, pandangannya terpaku pada pesan yang muncul di layar. [Jodi, aku sudah atur semuanya. Mobil nomor 27. Gadis itu lumayan, tapi nggak sebanding sama Rani. Dia benar pacarmu?] Telinga Rani seketika berdengung. Kepalanya tiba-tiba pening dan tubuhnya gemetar. Dia tidak peduli lagi kalau ini adalah ponsel Jodi dan bukan miliknya. Dia membuka kunci layar ponsel tersebut dan melihat banyak riwayat percakapan. Kedua mata Rani lalu tampak memerah. "Kriet." Suara pintu terbuka pun terdengar. Jodi mengerutkan kening melihat Rani yang terpaku menatap ponsel. Tanpa mengatakan apa pun, Jodi mengambil ponsel itu dan langsung mau pergi. Melihat punggung pria itu menjauh, Rani dengan suara serak berkata. "Kamu nggak mau menjelaskan sesuatu dulu? Siapa Wina? Kalau dia pacarmu, lalu aku apa?" Jodi berbalik menatapnya sambil mengerutkan kening. Raut wajahnya menunjukkan seolah tidak ada yang salah. "Aku kira kamu sudah tahu kalau kita cuma partner di ranjang. Kamu sendiri yang bilang nggak mau menikah denganku. Kita juga akan membatalkan pertunangan. Soal Wina, dia memang belum jadi pacarku, masih pendekatan." Rani berdiri terdiam. Jari-jarinya terasa membeku. "Partner di ranjang?" Rani membatin. Jodi cuma menganggapnya teman tidur! Kedua mata Rani sudah berkaca-kaca, tapi dia menahan tangisnya. Jodi refleks mengambilkan tisu, tapi tangannya malah terhenti di udara. "Karena kamu sudah tahu semuanya, biar aku jelaskan. Wina ikut gabung ke klub. Mulai sekarang, kita nggak usah tidur bersama lagi. Hubungan kita cuma kecelakaan. Sudah saatnya untuk diakhiri." Rani memalingkan wajah, enggan Jodi melihat air matanya menetes. "Baiklah. Kita selesai sampai di sini, asal kamu bisa membatalkan pertunangan kita." Jodi masih mau mengatakan sesuatu, tapi akhirnya tetap pergi meninggalkan ruangan. Rani menatap pintu yang tertutup rapat. Dia lalu jatuh terduduk di lantai. Wajahnya dipenuhi kesedihan, tapi ujung bibirnya malah tersenyum pahit. Hanya dia yang menganggap serius hubungan mereka. Hubungannya dengan Jodi terjalin karena ketidaksengajaan. Waktu sama-sama mabuk saat pesta, dan ketahuan kalau mereka sudah dijodohkan dari kecil. Orang-orang sengaja mengurung mereka dalam satu kamar. Dalam keadaan mabuk, mereka naik ke ranjang dan berhubungan. Saat bangun di pagi hari, semuanya sudah terjadi. Setelah kejadian itu, mereka diam-diam sering berhubungan. Hampir setiap sudut klub menjadi saksi bisu hubungan mereka.
Previous Chapter
1/25Next Chapter

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.