Bab 379

Aku perlahan menoleh dan melihat seseorang yang tak mungkin kulupakan, Celine! Dia benar-benar datang. Ketika aku berhenti melangkah, Rafael pun ikut berhenti dan menoleh. Sekilas, wajahnya berubah muram. Dia segera memberi tahu pelayan sesuatu, yang kemudian bergegas naik ke lantai atas. Tak lama, Austin turun dengan wajah bingung. Ketika dia melihat Celine, ekspresinya berubah kaku. "Dia datang dari mana?" Rafael berkata dengan nada dingin, "Urus dia." Tanpa menunggu jawaban, Rafael menggandengku masuk ke dalam vila. Vila itu dihias dengan sangat indah. Bahkan sebelum memasuki gerbang utama, sudah terlihat lengkungan cantik yang terbuat dari mawar di tepi dinding, dihiasi balon berwarna merah muda dan putih. Jalan menuju vila juga telah diperbaiki dan dihiasi serpihan berkilauan. Di dalam aula, suasananya terasa sangat modern. Ada meja kue yang indah, menara sampanye, dan meja-meja nyaman di berbagai sudut. Lampu-lampu dekorasi dipasang di mana-mana, menunggu untuk dinyalakan saat ma