Bab 236
Annika selalu mencurahkan seluruh perhatiannya untuk keluarga.
Meskipun dia punya penghasilan sendiri, Annika tidak pernah boros.
Tidak hanya itu, dia selalu berencana agar Sigit bisa menabung lebih banyak uang, dan berkata, kalau ada keadaan darurat, uang itu bisa dipakai untuk kebutuhan mendesak ...
Sayangnya, uang itu tidak pernah sedikit pun dipakai oleh Annika ...
Semuanya justru dinikmati oleh Jenny.
Bahkan perhatian Sigit pun lebih banyak diberikan pada Jenny.
Sebuah perasaan yang sulit dijelaskan memenuhi hati Sigit.
Lalu bagaimana?
Apakah orang yang sungguh-sungguh memberi tidak pantas mendapatkan balasan?
Karena Sigit diam, Jenny yang menutup telepon lebih dulu.
Seluruh pikiran Sigit dipenuhi wajah Annika yang tersenyum lembut, membuat hatinya sakit tak tertahankan.
...
Jimmy duduk di ruang tamu. Dia menunggu cukup lama tapi Wulan belum juga turun. Dia berkata dengan perasaan campur aduk, "Sejak bisa bicara dengan kakek dan neneknya, dia jadi jarang mengobrol dengan kita."
Me

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda