Bab 187
Susan menyeringai lebar, menampakkan deretan gigi putihnya, lalu membantuku mengambil lauk.
Melihat itu, Jimmy tidak mau kalah ...
Tidak lama kemudian, lauk di piring makin sedikit, sedangkan di piringku makin menumpuk, segera membentuk sebuah menara kecil yang tinggi.
Aku melihat mereka berdua masih berniat untuk saling bersaing. Aku pun bertanya tanpa daya, "Kalian benar-benar mau main susun balok di piringku, ya?"
Barulah Jimmy berhenti.
Susan masih merasa belum puas, lalu menambah dua potong daging ke piringku.
Aku tertawa tanpa daya. "Apa aku bisa menghabiskan semuanya?"
Susan berusaha menyemangatiku. "Aku percaya padamu, pasti bisa!"
Dengan kejam, aku menghancurkan ilusinya. "Kamu percaya pun, aku nggak akan berubah jadi tong nasi!"
Dengan tenang, Jimmy berkata, "Yang dia ambilkan, kamu boleh nggak makan, yang aku ambilkan, cukup kamu habiskan."
Aku benar-benar tidak menyangka, seorang pria dewasa seperti Jimmy ternyata juga punya sisi kekanak-kanakan seperti ini. "Nggak mungkin.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda