NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 157

Hari ini pelatih memberinya libur, agar dia bisa istirahat seharian. Jadi, dia tidak perlu latihan. Usai sarapan, Wulan langsung merebahkan diri di sofa, menaruh kepalanya di pangkuanku, sambil asyik menonton kartun dengan riang. Supaya tidak ketinggalan perkembangan Wulan, Jimmy meletakkan pekerjaannya, duduk di sampingku, dan menemani Wulan menonton TV. Wulan tidak senang karena Jimmy mengganggu waktunya bersamaku. Dia duduk tegak, menatap Jimmy. "Papa, kerjaan Papa kan belum selesai!" "Jadi nggak usah temani aku di sini. Kalau nggak, nanti malam Papa harus lembur lagi!" Jimmy sudah menyiapkan jawabannya. "Nggak apa-apa, besok di kantor juga bisa diurus, sama saja." Wulan ingin berduaan denganku saja, jadi dia dengan tegas berkata, "Aku tahu Papa khawatir aku kesepian sendirian. Tapi ada Mama menemaniku." "Jadi, aku nggak akan kesepian." "Nggak bisa," Jimmy dengan tegas membantah. "Papa dan Mama nggak boleh melewatkan momen perkembanganmu. Kami ingin kamu menjadi anak yang tumbuh den

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.