NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 121

Wulan menatapku dengan tatapan kosong. Aku menenangkannya dengan suara lembut, "Kalau begitu, kita bisa langsung tanya ke teman-teman, kenapa mereka bersikap seperti itu." Wulan masih tampak lesu. "Sebenarnya hari ini aku juga ingin tanya mereka, tapi aku ... " Dia berkata pelan, "Nggak bisa ngomong." "Nggak apa." Aku tahu, untuk anak seperti Wulan, semua harus pelan-pelan. "Kita lakukan perlahan." "Suatu hari nanti, kamu pasti bisa." Wulan mengangguk kuat. "Hmm!" Sebenarnya, ada hal yang belum dia katakan padaku ... Dia melihat anak-anak lain punya teman, dan dia sangat iri. Bahkan diam-diam berharap dirinya juga punya teman. "Kalau ... " "Aku bisa bicara dengan orang lain, mungkin aku juga bisa punya sahabat, 'kan?" pikir Wulan dalam hatinya. Jimmy kembali, menggeleng pelan ke arahku. Hatiku terasa berat, sepertinya guru juga tidak tahu apa yang terjadi. Setelah itu, kami berjalan ke mobil sambil menggandeng tangan Wulan. Kondisi Wulan memang istimewa. Dia tidak bisa bicara dengan si

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.