Bab 1152 Ambrosia Ethos
Ya, objek yang tergeletak begitu saja di hadapannya adalah Aeon Karpos lain, atau lebih tepatnya, dia sebaiknya menyebutnya buah Ambrosia!
Dia benar-benar terkejut ketika melihatnya. Dia bahkan mengira sedang berhalusinasi.
Bagaimana itu mungkin? Bukankah Aeon Karpos hanya berbuah sekali setiap 112 tahun? Selain itu, ia seharusnya berbuah di Gunung Leo, jadi mengapa ada buah lain di Gunung Septimus juga? Hal yang paling tidak bisa dipercaya adalah bahwa Aeon Karpos sedang mekar di pinggir jalan tanpa menarik minat siapa pun walau tahu itu adalah harta yang sangat berharga yang didambakan banyak orang dan menyebabkan perkelahian besar terjadi?
Perbedaannya begitu mencolok membuat Zayn tertegun sejenak sebelum dia pulih dari keterkejutannya.
Dia segera berjalan dengan langkah cepat tanpa ragu sedikit pun. Dia berjongkok dan mengamati Aeon Karpos lebih dekat!
Jantungnya berdebar kencang dan matanya terbelalak. Dia bahkan takut sedang berimajinasi. Dia mencubit dirinya sendiri dengan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda