Bab 210
"Nggak, aku masih ada urusan, aku akan pergi dulu." Gisel tidak ingin melihat orang-orang dari Keluarga Hinton, apalagi makan bersama mereka. Dia khawatir jika tetap tinggal, perutnya malah akan sakit.
Setelah meninggalkan rumah Keluarga Hinton dan masuk ke dalam mobil, Luca memandang kakeknya yang hari ini jelas-jelas tidak dapat diandalkan. "Kakek, apakah kamu bertaruh dengan Gisel dan kalah darinya? Jadi, karena itu urusan lamaran ini harus dibatalkan?"
Luca sangat mengenal kakeknya, jadi tebakannya selalu tepat.
"Bocah nakal, apa gunanya kamu bertanya seperti itu? Gisel pasti nggak akan membiarkan orang dari Keluarga Hinton mengantarnya. Kenapa kamu nggak bisa memanfaatkan kesempatan itu sendiri?" Javier memang orang yang licik. Banyak hal yang bisa dia lihat dengan jelas.
Luca terkejut sebentar, lalu dengan sangat santai dan tanpa ragu, dia mengusir Javier dari mobil.
Ketika Luca mengemudi kembali, dia melihat Gisel berdiri di tepi jalan menunggu taksi.
"Masuklah, aku akan mengant

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda