Bab 692
Saat pria kuat itu melihat sosok Surya, terdapat sorot ketakutan di matanya.
Pria itu menatap Surya dan berkata dengan dingin, "Jangan ikut campur dalam urusan orang lain atau kamu akan mati."
Setelah berkata demikian, pria itu melambaikan tangannya. Mereka bertiga pun naik UTV, kemudian melaju di atas pasir kuning.
"Pistolku!" seru Thalia dengan cemas.
Surya mengerutkan kening sambil berkata, "Jangan khawatir, kita akan bertemu dengan mereka lagi."
"Apa maksudmu?" tanya Thalia.
Surya menghela napas, lalu menjawab, "Bukankah sudah jelas? Mereka datang ke sini untuk mencari reruntuhan. Secara langsung kita akan bertemu dengan mereka saat kita ke sana."
Thalia tiba-tiba menjadi murung.
Thalia berbalik ke mobil, lalu mengambil telepon satelit. Setelah beberapa saat, dia meletakkan teleponnya dan melihat ke langit.
Meski badai gurun telah reda, langit di atas gurun masih diselimuti awan kuning tebal sehingga sinar matahari sulit menembusnya.
"Telepon satelit nggak bisa terhubung," keluh Th

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda