Bab 1609
"Tapi, untuk apa kamu mendatangiku?"
"Menegakkan keadilan untuk mereka dan membunuhku atau ingin mengetahui sesuatu dariku?"
Iwan bertanya dengan tenang sambil menatap Surya yang duduk santai di sofa seberang.
"Janganlah memperoleh kekayaan dengan cara kotor ...."
"Aku nggak kekurangan uang, apalagi uang kotor milikmu yang diperoleh dari penderitaan orang lain. Hari ini, aku bukan datang untuk menegakkan keadilan!"
"Aku hanya tiba-tiba ingin menemuimu dan memberitahumu satu hal. Kalau aku ingin ikut campur dalam suatu hal, nggak ada yang bisa menghentikanku ...."
"Kalau kamu merasa omonganku nggak cukup meyakinkan, coba saja. Aku jamin kamu nggak akan kecewa!"
Mendengar ucapan Surya yang mendominasi, kemarahan menghiasi wajah Iwan yang tenang.
Dialah yang biasanya bersikap sombong di depan orang lain. Beraninya bocah ini bersikap lancang di depannya?
Sambil menahan amarah dalam hati, Iwan menoleh pada Wendra dan memberi perintah, "Tolong kabari Paman Irvan, ada tamu yang harus dia samb

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda