Bab 1572
Tak lama kemudian, Surya masuk ke bangsal.
Surya melihat pergelangan tangan kiri Siena yang dibalut perban, sementara wanita itu terbaring di tempat tidur dengan wajah pucat.
Saul duduk di samping sambil menghela napas. Selain itu, Dinda juga menangis di samping tempat tidur.
Melihat nyawa Siena tidak berada dalam bahaya, Surya merasa lega. Namun, kenapa suasana di ruangan ini terasa aneh?
Terutama Saul yang terlihat sedih, tapi juga tampak agak marah dan malu.
"Pak Surya, aku benar-benar minta maaf. Aku nggak tahu kamu juga akan datang ke sini," kata Saul yang menatap Surya, lalu langsung melangkah maju untuk mendekatinya.
Surya hanya mengangguk sedikit.
Siena hanya melirik Surya sekilas sebelum memalingkan kepalanya. Dinda tampak menyeka air matanya saat melihat Surya. Dia hanya duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Surya melihat semuanya sejenak, kemudian bertanya sambil sedikit merenung, "Pak Saul, bisakah kamu mengizinkan aku berbicara secara pribadi dengan Siena?"
"Bisa, bisa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda