Bab 1545
Surya menjawab dengan tenang, "Itu aku. Ada apa?"
Anwar menatap Surya. Setelah meliriknya sejenak, Anwar bertanya dengan nada dingin, "Ada apa? Apa kamu benar-benar nggak mengetahuinya?"
"Aku benar-benar nggak tahu," balas Surya.
Wajah Anwar menjadi muram. Kemudian, dia berteriak, "Seseorang melaporkan kalau kamu sudah membunuh seorang pria bernama Janus di kediaman Keluarga Selovia. Kemudian, kamu melukai Fadil, Ridho, juga puluhan orang anggota Keluarga Limena, menyebabkan mereka meninggal setelah mereka kembali. Bukankah begitu?"
Bersamaan dengan teriakan Anwar, lebih dari puluhan agen khusus mengarahkan senjata mereka ke arah Surya.
Ekspresi semua orang sudah sangat muram sekarang.
Meskipun mereka semua adalah tokoh besar di Kota Kiami, mereka juga tidak akan pernah berani memprovokasi pejabat resmi seperti ini.
Bukan karena orang-orang ini punya senjata, tapi karena mereka punya negara di belakang mereka. Ada dukungan besar yang bisa mereka andalkan. Memprovokasi mereka sama saja

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda