Bab 1475
Brandon menatap Surya sambil berkata, "Pak Surya, kamu bisa menunggu di sini sebentar, aku akan bersiap-siap dulu."
"Silakan," ucap Surya seraya tersenyum tipis.
Brandon memimpin Dylan dan yang lainnya pergi. Saat ini, seseorang menyajikan makanan ringan dan kopi yang enak. Surya dan Delvi pun makan sambil mengobrol.
Delvi menghela napas tanpa henti. Inilah yang dinamakan kekuatan, bahkan presiden suatu negara pun harus bersikap sopan pada Surya.
Pesona yang terpancar dari pria seperti Surya sungguh tak tertahankan.
Delvi menatap Surya dengan penuh kekaguman.
Saat ini, Luna sudah merias wajahnya dengan cantik, mengenakan pakaian seksi dan memimpin asistennya ke luar ruang perjamuan seraya menunggu dengan cemas.
Pada saat yang sama.
Di sebuah vila yang misterius di luar Marburi.
Sekelompok orang sedang berada di ruang bawah tanah yang besar, mengelilingi peti mati besar dengan ekspresi gugup dan bersemangat di wajah mereka.
Kelompok orang ini terdiri dari tua dan muda yang semuanya bers

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda