Bab 1251
Erwin murka hingga wajahnya menjadi merah padam. Dia berteriak dengan keras, "Dasar keras kepala. Benar-benar cari mati!"
Sambil berkata seperti itu, Erwin mengobarkan api energi spiritual di tubuhnya dengan kuat. Dia terbang ke depan, lalu menebas Sanada dengan pedangnya.
Bersamaan dengan tebasan itu, angin kencang menderu-deru di halaman dan awan gelap bergulung-gulung di langit.
Sanada sendiri juga tidak mau kalah. Dia berteriak keras sambil membakar jimat spiritual di tangannya.
Detik berikutnya, angin kencang bertiup dari langit. Bilah angin yang tidak terhitung jumlahnya menyapu ke arah Erwin.
Erwin mencibir. Pedang panjangnya memancarkan energi pedang spiritual sepanjang beberapa meter. Energi pedang spiritual itu menghancurkan bilah angin menjadi beberapa bagian dan lanjut menebas Sanada tanpa henti.
Sanada mundur selangkah. Bersamaan dengan jentikan tangan kirinya, sebuah jimat spiritual kembali muncul. Saat jimat spiritual itu diayunkan, jimat itu pun mulai terbakar. Petir se

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda