Bab 1153
"Aku sudah nggak sabar untuk itu," kata Surya sambil mengerutkan keningnya.
Eidam mendengus dingin, lalu berkata perlahan, "Hari kematianmu sudah tiba, berdoalah untuk dirimu sendiri."
"Kamu sungguh percaya diri," balas Surya dengan ekspresi mengejek di wajahnya.
Perkataan Surya membuat Regin dan murid-murid lainnya tiba-tiba menjadi marah. Mereka mulai mengutuk Surya.
Surya hanya mencibir, tidak memedulikan mereka sama sekali.
Pada saat ini, pusaran ruang hitam kecil tiba-tiba muncul di sebelah Eidam.
Eidam menyelipkan tangannya ke dalam, lalu mengambil sebuah tongkat sihir dari dalam.
Tongkat sihir itu seperti tongkat kerajaan berwarna hitam yang mempunyai api hitam samar di atasnya dan juga banyak rune yang mengelilinginya.
Kekuatan kegelapan yang sangat berat terpancar seketika, membuat kepala orang terasa pusing.
Regin dan murid lainnya terpaksa mundur lagi dan lagi untuk menjaga jarak.
Namun, mereka semua menunjukkan senyuman kejam di wajah mereka.
Setiap kali guru mereka mengelu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda