Bab 1084
Kekuatan ayunan pedang ini bagai membuat dunia berubah warna.
Energi spiritual pedang yang tajam berubah menjadi energi yang besar, membelah udara, menyebabkan ledakan hebat, lalu menebas ke arah batu besar itu.
Ledakan keras terdengar, mengguncang puncak gunung.
Bebatuan terlempar, asap dan debu beterbangan ke mana-mana.
Pria itu terus mengayunkan pedangnya sambil menatap asap dan debu di langit dengan acuh tak acuh.
Beberapa saat kemudian, luapan debu pun mereda.
Surya memegang trisula perunggu dengan api energi spiritual yang menyala di atasnya. Dia berdiri tegak tanpa luka sedikit pun.
Pria itu tampak terkejut, lalu berkata dengan tenang, "Di seluruh Negara Baruma, orang yang bisa menahan serangan pedangku bisa dihitung dengan jari."
"Ini seharusnya bukan serangan telakmu, 'kan?" tanya Surya sambil tersenyum.
Pria itu menyarungkan pedangnya, mengarahkan ujung pedang ke tanah, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Ya, aku sudah lama nggak bertemu dengan lawan yang sepadan. Siapa namam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda