Bab 1030
Entah bagaimana ide konyol seperti itu muncul di kepalanya. Mereka sama sekali tidak dapat memahaminya.
Delia memasang ekspresi marah di wajahnya, dadanya naik turun.
Dia tidak menyangka orang-orang ini akan berkata seperti itu padanya.
Delia hanya berdiri dari sudut pandang seorang perempuan dan menjaga kepentingannya sendiri. Apa yang salah? Kenapa orang-orang ini justru melakukan hal ini? Mereka hanya menindas dan menargetkan dirinya.
Pada saat ini, Suharjo berteriak, "Delia, tolong kendalikan emosimu dan duduk kembali."
Rektor masih cukup berwibawa di hati para mahasiswa.
Setelah mendengar itu, bahkan gadis kecil seperti Delia juga hanya bisa duduk dengan patuh, tetapi masih menunjukkan ekspresi tidak terima di wajahnya.
"Pak Handoko, seperti apa Delia di kampus?" tanya Suharjo kepada Handoko yang merupakan sekretaris Komite Inspeksi Disiplin kampus.
Handoko menjelaskan, "Dia adalah anggota organisasi yang direkomendasikan ke program pascasarjana."
Faktanya ketika Handoko tiba, set

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda