Bab 322
Namun jika benar bahwa Gerald seorang yang berkuasa dan berpengaruh, mereka lebih baik mati daripada harus menerima kenyataan itu.
Cassandra teringat dia sangat menderita dan tidak bisa tidur sepanjang malam ketika dia menemukan power bank di mobil Flynn.
“Aku sangat gugup sejak tadi sampai sekarang memikirkan tentang ini, aku jadi ragu apakah aku tadi menelpon Gerald… Namun, tidak bisa disangkal bahwa nomor Gerald menempati posisi teratas di daftar kontak. Setelah Gerald, lalu sepupuku yang terakhir aku telepon pagi tadi. Jika kita memikirkan tentang koneksi, masuk akal kalau di balik semua ini adalah sepupuku. Dia bekerja sebagai sebagai wakil presiden untuk sebuah perusahaan perdagangan internasional dan dia memang kenal dengan banyak orang,” Naomi menjelaskan dengan hati-hati.
“Itu terdengar lebih masuk akal. Jari tanganmu tanpa sengaja menekan nomornya. Setelahnya, saudara sepupu Naomi mempersiapkan upaya penyelamatan! Beberapa bodyguard yang menyelamatkan kita terlihat seperti anggota SWAT sementara pihak lain terlihat seperti gangster!” Cassandra berkata dengan suara lembut sambil menganalisis tim penyelamat mereka.
“Apakah dugaan kami benar, Tuan?” Felicity bertanya pada Leopold. Mereka cukup yakin bahwa mereka telah membuat kesimpulan yang benar.
Namun wajah Leopold tetap dingin. Leopold membuka pintu mobil Maybach yang diparkir di depan mobil-mobil lainnya. Mobil itu adalah mobil digunakan oleh Gerald dan Michael menuju tempat itu.
“Sudah waktunya untuk kalian kembali ke kampus. Masuk ke mobil,” kata Leopold.
“Kamu sedang menghindari pertanyaan kami… itu artinya dugaan kami benar!” seru Yvonne dengan gembira.
Yvonne dengan percaya diri menganggap sepupu Naomi sebagai sepupunya sendiri karena sudah menyelamatkan mereka.
“Tuan, bolehkah aku meminjam ponselmu? Aku ingin ingin menelpon sepupuku.”
“Silakan, Miss Milton,” Leopold berkata sambil menyerahkan ponselnya kepada Naomi dengan penuh hormat. Mereka semua masuk ke dalam mobil.
“Halo? Benarkah kamu sepupuku? Ini Naomi. Apakah kamu yang menyusun semua misi penyelamatan ini?”
“Aku tidak ingin mengatakan bahwa aku yang mengatur semuanya, tetapi ya, aku yang menelepon polisi. Apakah mereka sudah menyelamatkanmu? Mereka bekerja sangat cepat. Aku senang bahwa kamu baik-baik saja. Aku mencoba menelponmu beberapa kali, tetapi tidak tersambung. Lalu aku menelpon wali kelasmu, tapi tidak tersambung juga. Aku mulai khawatir sesuatu yang buruk terjadi padamu jadi aku mengirim pesan kepada teman sekelasmu, Gerald, untuk mencari tahu. Kemudian Gerald mengabariku bahwa kamu diculik!” Sepupu Naomi menjawab gugup.
Tunggu! Bagaimana saudara sepupu Naomi bisa kenal dengan Gerald? Apakah karena dia punya banyak koneksi? Sebenarnya, dari mana Gerald memperoleh uang untuk membeli ponsel dan baju-baju untuk Xavia? Mungkinkah mendapatkan uang sebanyak itu hanya dengan bekerja paruh waktu?
Dulu Naomi yang meminta saudara sepupunya untuk mencarikan Gerald pekerjaan, termasuk juga untuk Harper dan teman-temanya untuk bisa dapat kerja paruh waktu.
Sejak saat itu, sesekali sepupu Naomi meminta Gerald untuk mengerjakan beberapa pekerjaan untuknya. Mungkin karena itu sepupu Gerald punya kontak telepon Gerald, Harper dan beberapa temannya yang lain.
“Aku paham sekarang. Baiklah, jangan khawatir. Kami baik-baik saja sekarang. Mereka sedang mengantar kami kembali ke kampus sekarang.”
“Senang mendengarnya. Istirahatlah, aku akan menemuimu besok. Kamu bisa mulai kerja magang secepatnya jadi aku aku akan mendiskusikan detail pekerjaannya denganmu besok.”
Karena duduk berdekatan, gadis-gadis itu bisa mendengar seluruh isi percakapan.
Mereka mulai menyatukan potongan peristiwa.
Termasuk peran Gerald yang memberitahu sepupu Naomi tentang penculikan.
“Si bodoh Gerald! Dia tahu bahwa kita sedang diculik, tapi dia tidak melakukan apapun!”
“Jika sepupu Naomi tidak meneleponnya, siapa yang tahu apa yang terjadi dengan kita!”
“Aku akan mencekik Gerald sampai mati begitu kita sampai di kampus!” Cassandra merengut.
Tiba-tiba, Felicity berteriak kesakitan. Sepertinya ada sesuatu hal yang menyakiti Felicity.
Sambil menggigit bibir bawahnya, Felicity menggerak-gerakkan tangan ke bawah tempat duduknya untuk menemukan apapun yang membuat pantatnya sakit.
Felicity menemukan sebuah blazer kecil dan terdapat sebuah ponsel di dalam sakunya.
“Aku benar-benar minta maaf, Tuan. Aku tidak sengaja menduduki baju Anda!” Felicity berkata dengan penuh permohonan maaf.
“… Hmm? Sepertinya blazer ini terlihat familiar…”
Felicity memperhatikan blazer itu selama beberapa waktu. Kemudian dia menyadari siapa pemilik blazer itu dan Felicity tercengang.