NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab‌ ‌2100

“Tentu saja kau tidak akan mengakuinya. Yah, tidak apa-apa. Bahkan jika kau tidak mau memberi tahuku, cepat atau lambat aku pasti bisa membuktikan tebakanku. Aku hanya mau memberimu kesempatan untuk hidup,” jawab Gerald yang tidak terlalu berharap banyak sejak awal. Lagi pula, selama bertahun-tahun, kurang dari sepertiga orang—yang ditangkap Gerald untuk diinterogasi—dengan sukarela mengungkapkan identitas mereka. Bagi Gerald, mereka yang menyerah begitu saja hanya pengecut yang takut mati. Banyak orang yang lebih suka menggertakkan gigi dan mati setia kepada keluarga atau majikan mereka, meskipun itu bukan selalu pilihan yang baik. Setelah mendengar itu, Izumi membalas, “Kau terlalu sombong, Gerald!” Meskipun Izumi sekarang tahu dia tidak memiliki kesempatan untuk mengalahkan Gerald, dia tidak bisa membiarkan Gerald tertawa puas! Bahkan jika dia mati hari ini, setidaknya dia ingin menyakiti Gerald! Pada titik ini, kebencian Izumi terhadap pemuda itu telah memuncak. Apalagi Gerald membuatnya berjuang sendirian karena dia telah melukai Endo begitu parah! Karena fokus untuk membunuh, tidak heran kalau serangan Izumi yang biasanya tepat menjadi agak kikuk. Menyaksikan belati Izumi datang beberapa inci darinya, Gerald hanya bisa menggelengkan kepala. Bagi Gerald, gerakan itu seperti seorang anak kecil yang mencoba menyakitinya. Dengan santainya, Gerald meraih lengan Izumi kemudian memelintirnya pelan. Sontak detik kemudian terdengar suara retakan yang menyedihkan. Hampir semua tulang lengan Izumi patah! Izumi melolong kesakitan dan mundur beberapa langkah. Entah sudah berapa lama sejak terakhir kali dia merasakan sakit seperti ini. Dengan kesakitan yang sangat, Izumi meraung seperti orang gila dan kembali meluncurkan serangan ke arah Gerald, “Pergi kau ke neraka!” Namun sebelum bisa menyentuh Gerald, ia langsung menerima tendangan tepat di perut! Izumi terhempas beberapa meter dan akhirnya mendarat tepat di sebelah Endo. Satu terluka parah dan yang lainnya mengalami beberapa patah tulang, butuh waktu kurang dari lima menit bagi dua pemimpin terkuat dari tim pembunuh Hanyu untuk benar-benar dikalahkan oleh Gerald. “Dia s-sangat kuat!” gumam Fujiko yang terkejut menyaksikan semua yang baru saja terjadi, tangannya yang gemetar menutupi mulutnya. Ia mengingat kembali ketika pertama kali diselamatkan oleh Gerald, malam sudah gelap dan dia sudah terluka. Jadi dia hanya tahu bahwa Gerald kuat, tetapi dia tidak tahu seberapa kuat sebenarnya. Malam ini, Fujiko akhirnya tahu kekuatan Gerald yang melebihi manusia normal! Fujiko yang selama ini menganggap dirinya cukup kuat di antara yang lain di militer, ternyata dibandingkan dengan Gerald, kekuatannya hanya seperti seorang bocah! Melihat kekuatan Gerald, Fujiko merasa bahwa Gerald mungkin akan bisa mengalahkan semua master di Jepang dengan mudah! Bahkan dia mungkin bisa mengalahkan ninja legendaris yang masih tersembunyi sampai hari ini! Sementara itu di tempat Gerald, ia melihat bahwa Izumi masih tidak mau bekerja sama. Gerald menghampiri keduanya dengan membawa belati yang berlumuran darah. Dilihat dari kekuatan keduanya, jika dia membiarkan mereka hidup, mereka pasti akan menjadi ancaman baginya di masa depan. Jadi Gerald akan menghabisi mereka malam ini. Begitu dia berdiri di depan mereka, keduanya hanya bisa memelototinya dan tidak bisa bangkit. Menyadari waktu kematian mereka tiba, keduanya hanya bisa menutup mata ketika Gerald mengangkat belatinya sambil berkata, "Karena kalian tidak mau diajak bekerja sama, semoga kalian berdua tenang di neraka!" Wuusshh! Tepat ketika Gerald akan menancapkan belati ke dada Endo yang gemetar, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang familiar, “Tunggu! Jangan bunuh mereka, Tuan Crawford!” Mendengar itu, Gerald menghentikan belati hanya beberapa milimeter dari kulit Endo. Andai teriakan itu datang sepersekian detik kemudian, belati itu pasti sudah tertanam kuat di jantung Endo, dan bahkan dokter yang paling cakap pun tidak akan bisa menyelamatkannya. Gerald melemparkan belati ke samping kemudian berbalik ke arah sumber dan berseru kaget, "Tuan Kepala!"

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.