Bab 3960

Lourain mengangkat alisnya. Dia tahu apa yang dia katakan, tentu saja, tapi hanya saja yang lainnya tidak memahaminya. Dickens menganga tetapi menahan diri untuk tidak mengatakan apa pun. Pada saat ini, Fane—yang selama ini diam—akhirnya angkat bicara, “Kau bekerja untuk siapa?” Kata-kata Fane yang tiba-tiba itu menghentikan tawa mereka. Yeagen dan Teagen bertukar pandang dengan ekspresi menghina sebelum akhirnya Teagan mencibir dan berkata, “Apa? Apakah kau ingin balas dendam?” Fane mengangguk lalu menggelengkan kepalanya. Semua orang terpana melihat pemandangan itu. Hashem dan yang lainnya menatap Fane dengan mata melebar. Melihat orang asing itu datang bersama Lourain, dia pasti memiliki hubungan yang baik dengan Lourain. Kalau tidak, dengan kepribadian Lourain, tidak mungkin Lourain membiarkan orang luar mengusik masalah ini. Siapa pun yang dekat dengan Lourain seharusnya adalah orang normal, namun ucapan dan ekspresinya sangat tidak biasa. Fane sama sekali tidak peduli bagaimana orang lain melihatnya, dan dia terus berkata, “Ini bukan balas dendam bagiku, tapi mungkin balas dendam dari sudut pandangmu…” Fane berhenti setelah mengatakan itu. Yang lainnya tentu saja tidak memahaminya, tetapi Lourain memahaminya. Fane adalah pria yang tidak akan pernah menyakiti siapa pun yang tidak melawannya. Saat seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu padanya, dia akan membalasnya berkali-kali. Fane tidak pernah punya masalah dengan orang-orang itu. Selama mereka tidak menimbulkan masalah pada Fane, maka tidak akan terjadi apa-apa di antara mereka. Namun, orang-orang itu mencoba menimbulkan masalah bagi Fane. Dengan temperamen Fane, Fane secara alami akan menghukum mereka dengan keras, tapi itu bukan balas dendam untuk Fane. Balas dendam adalah kata yang berat, dan masalah kecil ini tidak layak menggunakan kata itu. Itu hanya pembalasan. Namun, yang lain tidak mengerti apa yang dimaksud Fane dan hanya menganggapnya gila. Teagan mencemooh dan berkata, “Kurasa kau sudah gila sampai mengalami delusi. Kau mencoba membalas dendam pada atasanku? Dengan kemampuanmu? Kau yakin percaya diri.” Fane mengangguk dengan jujur. Tentu saja, dia percaya diri. “Karena menurutmu itu tidak mungkin bagiku, katakan padaku, untuk siapa kau bekerja? Apa peringkat yang dimiliki Desmond di antara para petarung di puncak? Berapa banyak petarung pada level itu yang berada di Medan Perang Toman kali ini?” Itulah pertanyaan-pertanyaan yang dipedulikan Fane. Dia menginginkan jawabannya, jadi dia membutuhkan seseorang yang tahu tentang cara kerja internal mereka. Keduanya bisa dihitung berada di peringkat seperti itu, jadi Fane mencoba yang terbaik untuk mendapatkan beberapa informasi. Tentu saja, dia bisa memilih untuk membuat mereka berbicara dengan metodenya. Namun, itu tidak berarti dia akan mendapatkan semua informasi yang dia butuhkan. Dengan situasi saat ini, keduanya sama sekali tidak menganggap mereka bertiga bisa menjadi tandingan mereka. Mereka bahkan tidak menganggap kelompok berisi tiga orang itu waras. Jadi, setiap jawaban atas pertanyaan Fane saat itu pasti benar. Teagan mengangkat alisnya saat menatap Fane dengan ekspresi mengejek seolah-olah mencoba bertanya pada Fane siapa dirinya itu. Yeagen mencibir ketika dia berkata, “Kau berandalan, ini bukan informasi yang layak kau ketahui! Apa yang dapat kau lakukan bahkan jika kau mengetahuinya?!” Pada titik ini, Yeagen sangat ingin berkelahi, ia merasakan ketidaksabarannya mendidih. Dia menggerakkan tangan kanannya dan mengeluarkan pedang panjang dari ruang penyimpanannya. Saat mengeluarkan senjatanya, Hashem dan yang lainnya langsung tegang. Namun, ekspresi Fane tetap tenang seolah-olah dia tidak melihat apa-apa. Ketenangannya menyebabkan Yeagen dan Teagan memandangnya secara berbeda. Tidak peduli apa yang terjadi, Fane tetap tenang. Namun, ketenangan tidak berguna, terutama ketika perbedaan keterampilan terlalu besar baginya untuk melakukan apa pun.