Bab 358

Dalam sekejap mata, Fiona dan yang lainnya berdiri di depan salah satu garasi keluarga George. Ketika pintu besi berat itu diangkat, mereka mendapati diri mereka berhadapan langsung dengan mobil-mobil bermerek yang mewah dan bagus: Bentley, Porsche, Ferrari, dan bahkan Rolls-Royce. Selain itu, beberapa di antara mobil itu sangat langka dan edisi terbatas. Masing-masing memiliki aura kekaisaran dan termasyhur seperti penguasa yang sombong. “Ma, boleh… Bolehkah aku memilih satu juga? Apakah itu milikku setelah aku mengambilnya?” Xena sedikit gelisah; Dia tidak pernah menyangka bahwa keberuntungannya akan datang secepat ini. Dia tiba-tiba terharu pada dirinya sendiri dengan keputusannya untuk mengencani Ben. Ben sebagai cadangan memang keputusan terbaiknya. Namun demikian, Fiona membalas, “Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu? Beberapa saat yang lalu, kau mengatakan kalau kau hanyalah pacar Ben, dan belum menjadi anggota keluarga Taylor. Untuk saat ini, mobil ini bukan milikmu, tapi kau bisa mengendarainya karena kau adalah pacar Ben.” “Fane dan Kak Selena sama-sama punya mobil sendiri. Hanya Ben dan aku yang punya SIM tanpa mobil. Ma, tidak bisakah kau memberikannya padaku?" Rasa sesal yang pahit membayangi kepalanya pada saat itu. Bagaimanapun, dia dengan putus asa memutuskan hubungannya dengan keluarga Taylor untuk menyelamatkan dirinya beberapa saat yang lalu. Bagaimana dia tahu kalau Fane benar-benar dapat membantu Sharon menurunkan berat badan? Xen bertaruh Fiona tidak akan bersedia memberinya mobil lagi atas apa yang terjadi. Seperti yang diharapkan, Fiona tersenyum kecil dan berkata, “Kau bisa memakai mobilnya, tapi mobil itu milikku, dan yang satu lagi milik Ben. Kau bisa mengendarai mobilku sekarang, untuk sementara sambil menungguku mendapatkan SIM, dan aku akan memakainya nanti. Saat itu, kau bisa memakai mobil milik Ben. Itu lebih baik untukmu bisa berbagi dengannya." Xena menelan kembali air mata penuh kekecewaan pahitnya. Dia hanya bisa tersenyum pahit saat ini. "Oke. Bagaimanapun, kita adalah keluarga, jadi tidak masalah siapa yang memiliki mobilnya.” “Baguslah kalau kau memahaminya.” Fiona terkekeh. Memilih mobil. "Tuan George, bisakah kita memilih ini ... Rolls-Royce ini?" Ben sudah lama menatap Rolls-Royce berwarna hitam gagak, dan dia bingung. "Benar!" Tuan George tersenyum. “Ini adalah permintaan maafku karena telah membawamu ke tempatku secara paksa. Selama kau bersedia memaafkan aku atas kekasaran aku dan tidak berbicara buruk tentangku di depan Fane. Kau bisa memilih mobil mana saja yang kau inginkan!" "Hebat! Tuan George, kau benar-benar pantas menjadi kepala keluarga dari keluarga George. Betapa murah hati, betapa murah hatinya!” Ben hampir tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya yang melonjak. Dia langsung menunjuk ke salah satu mobil. “Ini dia! Aku memilih yang ini!" “Yang satunya, kami akan memilih Rolls-Royce juga!” Xena berseru, suaranya bergetar jelas. Jika dia harus mengendarai Rolls-Royce, itu akan menaikkan status sosialnya. Hanya dengan memikirkannya saja perasaan gembira merayapi seluruh tubuhnya. Tuan George tertawa terbahak-bahak. "Tidak masalah! Biarkan aku memberimu kuncinya sekarang.” Tuan George segera mengambil kunci kedua mobil itu lalu menyerahkannya. "Ini luar biasa. Sekarang kita juga bisa mengendarai mobil bagus!” “Ini lebih mewah dan jauh lebih mahal daripada mobil saudara perempuan dan saudara iparmu!” Xena menyembur tak terkendali. "Tuan George, jangan khawatir. Menantuku tidak lain adalah ahli dalam memperlakukan orang. Dia merawat kaki suamiku, dan sekarang dia sudah sembuh total!" Fiona terkekeh sambil memuji Fane di depan Tuan George. Kata-kata Fiona mengejutkan keluarga George. Beberapa waktu yang lalu, ketika mereka mengancam akan membunuh Fiona dan yang lainnya, Fiona mencoba yang terbaik untuk melimpahkan semua kesalahan dan tanggung jawab kepada Fane. Dia tidak mengakui Fane sebagai menantunya, tapi dia bersikeras kalau Fane adalah orang luar. Sekarang setelah Fiona melihat peluang dan keuntungan, dia mengubah sikapnya, menyebut Fane menantu laki-lakinya tanpa rasa malu.