Bab 1322
"Bagaimana kamu bisa kenal Ruben?"
Maria terdiam. Dia menundukkan kepala dan merasa kecut, tidak berani bertatapan dengan Aldi.
Namun, Aldi tidak mengampuninya.
"Kelihatannya, kamu benar-benar mau balik ke Zamera."
"Tunggu! Aku jujur! Jangan usir aku dan ayahmu!"
Aldi memainkan ponsel dengan santai. Tatapannya saat melihat Maria dingin sekali.
"Aku ... setelah Tavo mati, Ruben mendatangiku .... Saat itulah aku baru tahu Tavo sudah mati ...."
Aldi menyeringai sinis. "Bagaimana Ruben bisa tahu Tavo sudah mati? Lalu, kenapa Ruben kabari kamu?"
"Aku juga nggak tahu. Mungkin karena Tavo keponakanku, jadi Ruben kabari aku agar aku bisa menuntut keadilan untuk Tavo. Tavo mati secara misterius ...."
"Kamu tinggal di vilaku sampai larut malam hari itu, harusnya nggak hanya buatkan camilan untukku. Ada tujuan lain, 'kan?"
Maria mendongakkan kepala dan bertemu dengan mata Aldi yang tajam. Dia sedikit panik karena merasa tepergok.
"Nggak .... bagaimana mungkin? Aku benar-benar sudah paham .... Ald

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda