Bab 914

Namun, dada Carson sekeras besi. Aku mendorongnya cukup lama, tapi tetap saja tidak bergerak. Carson menatapku dengan matanya yang gelap, api di matanya menjadi semakin menakutkan. Hah? Mungkinkah kali ini aku benar-benar membuatnya nafsu? Kali ini Carson tidak akan menolakku lagi, 'kan? Saat memikirkan hal ini, aku menggerakkan tanganku yang ada di dadanya ke atas, perlahan-lahan naik ke bahunya, bibirku dengan hati-hati mencium rahangnya. Aku menciumnya dengan sangat lembut karena aku takut Carson akan mendorongku menjauh seperti yang dilakukannya beberapa kali terakhir. Aku trauma dengan kejadian terakhirnya. Aku mencium rahangnya, tapi Carson tidak bergerak, seluruh tubuhnya tegang. Aku memberanikan diri untuk mencium bibirnya lagi. Ciuman ini seperti api yang langsung menyala. Carson tiba-tiba melingkarkan lengannya di bahuku, memegang bagian belakang kepalaku dengan tangannya yang lain dan memperdalam ciumannya. Carson tampak telah menahan diri cukup lama, ciumannya begitu ganas