Bab 118 Kalau Begitu, Mereka Harus Tidur Seranjang
Hardy menelan kembali kata-kata yang belum sempat diucapkan, sorot matanya menampakkan dia sedikit terluka. "Ayo masuk saja," katanya pelan.
Mereka disambut oleh nenek yang dulu menjaga vila.
Begitu melihat keduanya, nenek itu tersenyum. "Sudah lama sekali nggak bertemu. Kalian sudah menikah, ya?"
Hardy sempat berpikir sejenak tentang hubungan mereka sekarang, lalu menjawab sambil tersenyum, "Belum."
"Tapi kelihatannya sudah dekat, ya. Kalau nanti menikah, jangan lupa undang nenek tua ini ke pesta kalian," ucap nenek itu sambil menuntun mereka ke kamar yang dulu pernah mereka tempati.
Hardy mengangguk. "Tentu, pasti kami undang."
Susan tidak menanggapi imajinasi Hardy itu, karena dia tahu, setelah besok berlalu, semua kepura-puraan ini akan berakhir juga.
Hardy tidak akan bisa terus berpura-pura selamanya.
Kamar lain di vila itu belum dibereskan, jadi mereka hanya bisa beristirahat di satu kamar bersama.
Susan memilih untuk tidak mempermasalahkan apakah ini memang sengaja diatur oleh H

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda