NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 583

Wajah Jerry tidak berubah karena ejekan Arno, malah menjadi lebih tenang dan mantap. Dia berkata dengan santai, "Aku nggak berniat berdebat denganmu, karena kata-kata dan tindakanmu cuma membuktikan kamu adalah sosok yang berpandangan sempit dan bodoh." "Kalau begitu kamu mengaku diri kamu pengecut, kali ini aku akan maafkan kamu." Mata Arno menyipit dengan tajam, "Tapi, kalau ada kesempatan lagi, aku nggak akan bertindak sesederhana ini!" Kata-kata, gerakan tubuh, dan ekspresi Arno tidak terlihat seperti berakting. Jika orang lain yang berdiri di posisi Jerry, mungkin mereka juga tidak akan tahan dengan provokasi seperti itu. Saat ini, Jerry terlihat tidak bisa lagi menahan amarah setelah beberapa kali diprovokasi oleh lawannya. Mengabaikan nasihat kakak seniornya, dia langsung melompat ke arena dan berbalik menghadap pria tersebut sambil memberi hormat, "Saudara, bolehkah aku ambil tempat sejenak untuk selesaikan urusan pribadi?" Mendengar ucapan Jerry, dan karena praktisi di atas panggung memang ingin melihat keramaian, dia langsung setuju tanpa ragu. Saat melewati Jerry, pria itu memberikan jempol dan berkata, "Kamu pria kesatria, punya nyali." Jerry hanya mengangguk dengan sopan sebagai balasan. Kemudian dia mengeluarkan sebatang tanaman spiritual dan melemparkannya ke dalam cakram sebagai taruhannya. Dia menarik napas dalam-dalam dan memberi isyarat tangan ke arah Arno, jelas sekali dengan tantangan. Arno pun tidak mau kalah, dia melompat ke atas panggung, dan tatapan mereka saling bertemu, memunculkan aura pertempuran di antara mereka. Orang-orang di bawah pun bisa merasakan suasana ketegangan yang menebal. Dengan wajah muram, Arno berkata dengan dingin, "Anak muda, jangan bilang aku tindas kamu karena kekuatanku lebih tinggi. Dalam pertarungan ini, aku nggak akan gunakan senjata atau jimat. Kalau kamu bisa kalahkan aku, aku akan mengaku kalah dan turuti perintahmu." "Sebaliknya, kalau kamu kalah, kamu harus berlutut dan minta maaf di depan semua orang. Apa yang pernah kamu lakukan untuk permalukan aku dulu, harus kamu bayar!" Kedua pihak saling bertarung dengan energi yang tidak mau mengalah. Namun, bagi orang banyak yang menyaksikan, jelas terlihat bahwa Jerry berada dalam posisi yang lebih lemah. Dia hanya seorang praktisi tahap Dewa tingkat menengah, sementara Arno adalah seorang praktisi Alam Pembentukan Fisik tingkat menengah. Kekuatan mereka berdua hampir berbeda satu tingkat. Di bawah panggung, Walton terus memberikan isyarat pada Jerry, "Jangan terburu-buru setuju, orang ini cuma berusaha provokasi kamu, jangan jatuh ke dalam jebakan!" Dari sudut pandang penonton, Jerry dianggap benar-benar terpancing sehingga meluap amarahnya. Dia bagaikan telah kehilangan akal sehatnya sehingga tanpa mendengarkan nasihat Walton, dia langsung menerima tantangan itu. Hal ini langsung memicu riuh dari penonton. Mereka tidak menganggap Jerry berani, justru mereka menunggu untuk melihat kesalahan besar yang akan dia buat. Mereka berpikir bahwa Jerry hanyalah seorang pemuda yang tidak tahu diri, berani melawan lawan yang jauh lebih kuat darinya. Bukankah ini menunjukkan kesombongan dan kecerobohannya yang hanya akan membawa bencana bagi dirinya sendiri? Lagi pula, perbedaan kekuatan yang sangat besar tidak akan mudah ditutupi hanya dengan jimat tingkat rendah. Jadi, hampir tidak ada kemungkinan Jerry bisa menang dalam pertarungan ini. Di tempat lain, dari pavilion lain, Jardon yang sedikit bingung sedang mengamati kejadian yang terjadi. Dia sepertinya tidak mengerti situasi ini. Setelah terakhir kali bekerja sama dengan Jerry, mereka tidak banyak berkomunikasi lebih lanjut. Beberapa waktu yang lalu, Jardon sempat mendatangi Jerry. Namun, Jerry yang sedang dalam latihan dan hanya mengatakan bahwa dia sudah punya rencana, dan Jardon harus siap menyesuaikan diri nanti. Jadi, jika tidak salah duga, adegan yang terjadi di depan matanya sekarang sepertinya bagian dari rencana Jerry. Tetapi, Jardon masih belum begitu paham, apa tujuan dari tindakan Jerry ini.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.