Bab 14
Tania tampak setia kawan. Dia bilang ingin menemani Tiarani pergi, tapi sebenarnya takut Alestan melampiaskan kemarahannya padanya.
Mereka meninggalkan Keluarga Herdiana dengan lesu.
Di sudut ruangan, hanya tersisa Nayara dan Alestan.
Suasana seketika menjadi agak canggung.
Nayara mengangkat hadiah yang dibawanya dan dengan inisiatif berkata, "Pak Alestan, ini hadiah dariku dan ibuku. Selamat ulang tahun. Selain itu, terima kasih atas bantuanmu pada ayahku."
Pertemuan pertama, dia merasa harus bersikap sopan dan santun.
Namun bagi Alestan, kesopanan dan formalitasnya terasa terlalu kaku.
Dia tidak suka.
Menyadari perubahan halus di wajah Alestan, Nayara langsung merenung. Apakah dia salah bicara?
Ini adalah kebiasaan yang dia pelajari di Keluarga Atmadja.
Ibu mertuanya sudah kehilangan suami di usia paruh baya, sehingga cukup sensitif.
Terkadang, tanpa sadar salah berbicara, ibu mertuanya akan menunjukkan ekspresi tidak senang.
Saat Nayara memikirkan cara mencairkan suasana, Alestan ta

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda