Bab 18
Sitta akhirnya sadar, dia kalah. Semua trik yang dia rencanakan tak akan pernah membuat Johan jatuh hati padanya.
Apalagi menjadi istri seorang sang presdir, itu jelas mustahil.
Matanya dipenuhi perhitungan, dan jelas dia sudah punya rencana baru.
"Kalau kalian mau aku pergi, silakan. Tapi kalian harus membayar kompensasi, dan jumlahnya harus membuatku puas. Kalau nggak, aku akan buka-bukaan ke media tentang Nexora yang melanggar undang-undang ketenagakerjaan dengan memecat karyawan seenaknya!"
"Belakangan ini Nexora sedang membahas kerja sama untuk proyek penting, bukan? Kalau pada saat seperti ini muncul berita negatif, nggak perlu aku jelaskan lagi seberapa besar kerugiannya, 'kan?"
Semakin dia berbicara, semakin dia terlihat percaya diri.
"Untuk jumlah kompensasi, aku ingin Pak Johan yang berbicara langsung denganku. Hanya kami berdua."
Melihat sorot tajam di matanya, aku pun menyadari bahwa ternyata hingga saat ini dia masih belum menyerah.
Dia masih berkhayal bahwa dengan kesempa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda