Bab 41
"Biarkan dia sombong sekarang. Nanti setelah ujian masuk perguruan tinggi, dia nggak akan bisa sombong!"
Jenny kembali ke asrama. Dia mengemasi pakaian dan buku-bukunya. Setelah selesai mengemasi barang, dia pergi menuju ke gerbang sambil menyeret koper.
Di depan gerbang sekolah, Jenny membeli beberapa es krim. Dia berjalan ke persimpangan jalan untuk menunggu mobil mewah menjemputnya.
Begitu melihat kedatangan Jenny, Narendra menyilangkan tangan, memalingkan wajah, dan memasang wajah cemberut.
"Gara-gara rumor tentang kita berdua, aku sampai terluka, tapi kamu sama sekali nggak peduli padaku."
Jenny menggigit es krim. Saat melihat bagian belakang kepala Narendra yang benjol, Jenny merasa remaja laki-laki itu lucu.
Jenny melemparkan es krim sambil tersenyum. "Satu buat kamu makan, satu buat kompres."
Kemudian, Jenny juga memberi es krim kepada sopir. "Cuaca panas, makanlah es krim."
Sopir itu merasa senang. "Terima kasih, Nona Jenny."
Narendra tertawa. Dia membuka bungkus es krim. Samb

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda