Bab 356 Jay Blade yang Impulsif
Tyr tidak bisa lupa dengan sikap kesal Blair sewaktu dia pulang dari sekolah. Itu karena orang tuanya selalu sibuk dan tidak bisa menghabiskan waktu bersamanya.
Setelah itu, Tyr berjanji pada Blair bahwa dia akan menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Tapi pada kenyataannya, setelah menghabiskan waktu beberapa hari bersamanya, dia mulai kembali sibuk.
Tyr dan Winifred bahkan tidak tahu bagaimana perasaan Blair saat ini. Bisakah dia juga memahami situasi orang tuanya?
Blair baru berusia lima tahun, anak kecil seperti itu tidak akan mengerti situasi orang tuanya. Hati kecilnya yang mungil hanya bisa mengetahui bahwa orang tuanya selalu sibuk dan tidak bisa menghabiskan banyak waktu bersamanya.
Namun, Tyr dan Winifred nyaris tidak mendengar keluhannya sedikitpun dari Blair. Bahkan jika dia mengeluh pun, dia tidak pernah berlarut-larut. Blair berbeda dari anak-anak lainnya. Sejak masih kecil, dia dan Winifred telah banyak sekali menderita. Jadi, anak itu tumbuh lebih dewasa daripada anak-anak seusianya.
Tyr tidak bisa menahan perasaan kesal ketika mengingat kesalahannya. Ketika Blair kembali dari Riverville City, mereka harus menghabiskan lebih banyak waktu dengannya.
“Paman Yorke, terima kasih atas saranmu. Kami akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan putri kami.” Tyr dan Winifred sama-sama menganggukkan kepala ke arah Carson. "Jadi, apa yang akan kau lakukan dengan situasi Connie?"
Carson tertawa getir dan berkata, “Aku tidak bisa berbicara dengan gadis itu. Biarkan ibu baptis kalian yang berbicara dengannya, dia akan mendengarkan ibunya.”
Saat itu, Heather sudah menyiapkan sarapan. Sarapan dibuat oleh Heather sendiri. Dia bangun pagi dan memasak bubur, roti kukus, gorengan, dan banyak lagi. Semuanya diletakkan di atas meja.
Connie tidak bergabung dengan mereka untuk sarapan. Dia benar-benar marah dan mencoba memberi aksi mogok bicara kepada orang dewasa.
“Ibu baptis, kau masih dalam pemulihan. Tolong jaga kesehatan.”
Tyr merasa bersyukur melihat meja besar makanan yang disiapkan oleh Heather, sementara Winifred mengkhawatirkan kesehatannya.
Heather tersenyum dan berkata, “Jangan khawatir. Karena kalian ada di sini, aku ingin kalian mencicipi roti kukus buatanku. Pelayan yang biasanya memasak semua, tapi memasak sendiri sesekali juga tidak apa-apa, kan!”
Heather memberikan semangkuk bubur kepada Tyr dan Winifred, "Cicipilah sebelum dingin."
“Terima kasih, Ibu Baptis.”
Mereka menyantap sarapan yang dihidangkan tanpa menyinggung Connie dan masalahnya, mereka hanya membicarakan hal-hal normal lainnya.
Saat mereka akan menyelesaikan sarapan, seorang pria berjalan ke ruang makan. Dia berlutut di depan Heather dan Carson begitu dia masuk.
"Ibu baptis, Ayah baptis, tolong jangan paksa Connie."
Orang ini adalah Jay Blade. Jelas bahwa dia datang karena Connie.
“Jay, apa yang kau lakukan?” tanya Carson.
Merasa terkejut, Heather segera bangkit dan mencoba mengangkatnya berdiri. “Jay, kau sedang apa? Cepat bangun.”
“Ibu, Ayah, karena Connie tidak ingin menikahi pria bernama Dickson Watt dari West Suez itu, tolong jangan paksa dia.”
Heather merasa tidak nyaman, sementara Tyr mengerutkan keningnya.
Bukan rahasia lagi bahwa Jay sangat menyukai Connie, itulah sebabnya Connie memberi tahu Jay tentang hal ini. Itu juga mengapa dia segera datang. Namun, Tyr tidak berharap Jay langsung berlutut begitu saja di depan mereka.
"B*jingan!" bentak Carson.
Dengan marah pria itu membanting tangannya di atas meja, menyebabkan bubur yang berada di dalam mangkuk di depannya tumpah. Jay bukan satu-satunya yang terkejut dengan hantaman tiba-tiba itu, bahkan Heather dan Winifred pun ketakutan.
Itulah mengapa Carson di juluki Raja Southriver.
“Ayah …”
"Bangun sekarang."
Jay tidak berani menentang Carson, dia segera berdiri. Dia kemudian berdiri di sudut, tanpa membuka suara sedikitpun.
Carson menarik napasnya dalam-dalam dan berkata, “Jay Blade, aku sudah menganggapmu sebagai anakku. Jadi, kau harus menganggapku sebagai orang tuamu.”
"Ya, aku mengerti," jawab Jay dengan wajah datar. “Dari sudut pandangku, Ayahlah yang terkuat. Dan tidak ada yang bisa mengalahkanmu.”
"Oh benarkah?" tanya Carson. "Jadi, di matamu, aku hanyalah monster jahat?"
Jay dengan cepat berlutut dan berkata, "Ayah, bukan itu maksudku."
Heather dengan cepat membantu Jay bangkit kembali. “Jay anakku, mengapa kau berlutut begitu? Jangan lakukan itu nak.”
"Ibu baptis, aku ..."
Carson memotongnya, “Jay, aku tahu kau sangat menyukai Connie. Aku tahu kau juga menyukainya sejak kau masih kecil. Jika Connie bersedia menikahimu, aku tidak akan menolaknya dan segera membiarkan kalian menikah. Izinkan aku bertanya, jika Connie hanya menganggapmu sebagai saudara, apakah kau akan mengejarnya dengan paksa?"
Jay terdiam selama beberapa detik, terlihat kerumitan dalam wajahnya. Namun, ekspresinya dengan cepat kembali normal.
"Tidak akan!" jawab Jay yakin. “Sebenarnya, aku sudah berusaha keras beberapa tahun ini, tapi aku sudah tahu bahwa Connie tidak akan pernah membalas perasaanku. Jadi, aku tidak akan memaksanya. Kalaupun Connie tidak menyukaiku, aku akan terus melindunginya. Aku melihatnya sebagai adik perempuanku sekarang. Maafkan aku karena begitu gegabah, Ayah baptis.”
Tyr menghela napas dalam-dalam. Saat insiden terakhir kali, Connie membiarkan Jay larut dalam kesalahpahaman dengan menangis dalam pelukannya.
Setelah itu, Connie berhenti mengganggu Tyr, merengek untuk menikahinya. Jadi, Tyr mengatakan kepada Connie bahwa dia harus mempertimbangkan orang-orang di sekitarnya. Tyr mengira Connie akan menyadari perasaan Jay. Dia pikir mereka bisa memulai dengan baik.
Namun pada kenyataannya, Tyr berharap terlalu banyak. Perasaan adalah hal yang aneh. Jika Anda menyukai seseorang, hal itu mengalir apa adanya. Mencoba mengubah perasaan seseorang sangat sulit.
Sepertinya Jay akhirnya mengubah cara berpikirnya. Meskipun dia masih memiliki perasaan terhadap Connie, dia tahu bahwa tidak mungkin sesuatu dapat terjadi di antara mereka. Jadi, dia mulai menganggapnya sebagai adik perempuannya sendiri. Dia akan terus mendukung dan melindunginya.
Orang seperti Jay pasti akan mengorbankan hidupnya untuk Connie tanpa ragu.
"Jay, apa kau mengerti apa yang baru saja aku katakan? Kau tetap menyayangi Connie meskipun dia tidak membalas perasaanmu. Kamu masih akan melindunginya dan memperlakukannya seperti adikmu sendiri. Tapi, aku adalah ayah kandungnya,” kata Carson.
Jay tersentak, dia kemudian mengerti maksud Carson. Kepanikan di hatinya mereda.
“Ayah baptis, aku terlalu terburu-buru sebelumnya, tolong maafkan aku,” kata Jay sambil berlutut lagi.
Tyr tidak tahan lagi melihat situasi ini. Berlututlah kapan pun dia mau, tapi yang benar saja? Apakah anak ini sedang syuting dalam sebuah film kerajaan bersejarah atau semacamnya?