NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1696 Ikan Arwana Emas

Menara Regis memang terletak di tengah area pegunungan. Angin bertiup sedikit kencang. Rasanya cukup mengejutkan jika ada seseorang yang saat ini sedang duduk diluar untuk memancing. Apalagi, di kala cuaca sudah memasuki musim dingin, ikan-ikan yang berkeliaran bahkan lebih kecil kemungkinannya untuk dapat menggigit umpan. Regis telah duduk di sana selama beberapa waktu, namun sampai dengan saat ini tak satupun ikan yang berhasil ditangkapnya. “Bagaimana kalau kita masuk dulu?” Olympias mulai mendesak, hatinya terasa sakit saat menyadari kondisi Regis. "Tidak. Aku belum berhasil menangkap ikan-ikan itu. Aku belum bisa masuk ke dalam rumah. Jika aku kembali, maka aku tidak akan bisa mendapatkan kesempatan lagi.” “Kenapa kau terlalu memaksakan diri?” Olympias tampak bingung. Regis hanya tertawa lirih, “Karena aku ingin memasaknya untukmu.” Jauh di dalam lubuk hatinya, Olympias merasa terkejut. Beberapa kenangan lama seketika mencuat kembali di dalam benaknya. Dia teringat pada hari itu sepertinya terjadi pada saat cuaca memasuki musim dingin. Dan rasanya bahkan lebih dingin daripada saat ini, salju turun sangat deras. Regis sedang bepergian selama sekitar dua bulan pada saat itu. Ketika dia pulang dia membawa seekor ikan bersamanya. Olympias kebetulan sedang bermain di dekat kolam. Ketika Regis memasukkan ikan emas seukuran telapak tangan ke dalam kolam, dia menganggap tingkahnya sedikit aneh. “Kakek, ikan apa ini? Bentuknya sangat indah,”Olympias kecil memandangi ikan emas itu dan bertanya dengan rasa keingintahuan yang tinggi. “Ini ikan arwana,” Regis menjelaskan dengan sabar. “Aku menggunakan segala cara untuk dapat menangkapnya kali ini.” “Kakek, kau belum pulang selama dua bulan terakhir. Apakah kau mencoba menangkap ikannya selama itu?” Olympias tertawa saat dia mengedipkan matanya yang besar dan indah. “Kau sangat bodoh, Kakek. Kolam ini telah dipenuhi dengan ikan arwana. Tapi mengapa kau masih bersusah payah untuk menangkapnya?” Regis menggelengkan kepalanya hingga berulang kali, “Nak, ini bukan ikan arwana biasa. Dia hidup di perairan Danau Welkin di wilayah Norster Tips. Dia tidak bisa dibandingkan dengan ikan Arwana yang lainnya.” "Lalu Kakek, apa yang istimewa dari ikan itu?" Regis hanya tersenyum dan membelai kepala Olympias kecil hingga beberapa kali sebelum dia menjelaskan, "Aku tidak bisa menjelaskannya padamu saat ini, tetapi kau akan tahu alasannya ketika kau sudah dewasa nanti." "Apa?" gadis kecil itu tampak bingung, tak lama kemudian Olympias berkata, “Bentuknya sangat indah. Pasti rasanya cukup enak.” Regis tertegun selama beberapa detik. Kemudian pria itu mulai tertawa terbahak-bahak. “Dua puluh tahun kemudian, ketika ikan arwana ini tumbuh dan berkembang, aku akan menangkap dan memasaknya untukmu.” Itu adalah sebuah janji yang telah disepakati oleh Regis dan Olympias. Meski terkesan bercanda, namun pria itu masih terus memegang kukuh janjinya hingga sampai saat ini. "Kakek, aku hanya bercanda." Olympias menarik napasnya dalam-dalam, “Lagi pula waktu sudah berjalan lebih dari dua puluh tahun. Ikan arwana itu mungkin sudah lama menghilang. Cuaca hari ini hari sangat dingin. Kenapa kita tidak masuk ke dalam?” "Diam!" Tiba-tiba sikap Regis menjadi sangat serius. Dia kembali membungkuk dan tetap terdiam sambil memperbaiki posisinya dengan sungguh-sungguh pada umpan ikan. Tubuhnya menegang karena perasaan gugup. Tidak banyak hal yang bisa membuat pimpinan dari keluarga White ini merasa sangat gugup, sehingga ikan arwana ini pasti memiliki kedudukan yang sangat penting baginya. Umpan ikan yang tadinya mengambang diatas permukaan air tiba-tiba hanyut tenggelam ke dasar kolam. Regis menarik alat pancing dengan sangat kuat sehingga seluruh alat pancing itu berbentuk lurus. “Aku sudah menunggumu sepanjang malam! Hingga pada akhirnya kau mengambil umpanku, hahaha!” Tawa gemuruh Regis terdengar sama seperti suara anak kecil yang bersorak kegirangan. Akibatnya, dia terbatuk dengan keras. Alat pancing itu terlihat sangat melengkung dan tali senar berwarna putih itu terlihat sangat lurus. Di bawah permukaan kolam, seekor ikan tampak berenang kesana kemari. Memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, hingga pada kenyataannya, tarikannya memang terlihat sangat kuat. Ikan kecil itu memberikan kesan kepada orang-orang bahwa beratnya seolah-olah telah mencapai hingga hampir puluhan kilogram. Regis terus berkeliaran di sepanjang pantai, mencengkeram alat pancingnya dengan kuat. Dan perlahan-lahan ikan itu mulai ditarik ke atas permukaan air. Ikan itu berwarna emas dan menyerupai cahaya keemasan yang terang. Lingkaran emasnya juga cukup menyilaukan, dan tubuhnya tampak seperti emas yang dipoles. Olympias tampak terperangah. Dia belum pernah melihat ikan arwana seperti ini sebelumnya. Dia terpesona oleh penampilan ikan ketika dia pertama kali melihatnya. Ikan memiliki panjang hingga sekitar tiga puluh sentimeter dan beratnya berkisar antara satu hingga dua kilogram. Seluruh tubuhnya diselimuti dengan warna keemasan, dan sisiknya, jelas tertanam hingga sepotong demi sepotong diatas tubuh ikan, tampak seperti karya seni yang sangat sempurna. Ikan ini benar-benar sangat menakjubkan, bentuknya begitu indah sehingga menyenangkan untuk dapat dilihat. Pada saat yang sama, rasanya sungguh aneh jika ikan arwana ini dapat tumbuh di dalam kolam selama kurang lebih dua puluh tahun namun beratnya hanya mencapai satu hingga dua kilogram, seolah-olah dia tidak mengalami tumbuh kembang yang layak. Regis mulai menyeret ikan itu ke pantai dengan sangat hati-hati. Olympias juga mulai menyibukkan dirinya. Dia mulai mencari jaring ikan dari tempat terdekatnya dan bergegas untuk menyerok ikan itu. “Kakek, mengapa ikan ini masih sangat kecil setelah dia hidup selama dua puluh tahun?” Olympias bertanya pada Regis saat dia melepaskan kailnya. “Karena ikan ini hanya mengkonsumsi jamu, dan setiap harinya dia hanya akan makan dalam jumlah tertentu,” jelas Regis sambil tersenyum bahagia. "Ikan ini hanya akan bisa tumbuh sebesar ini selama dua puluh tahun." Olympias menemukan bahwa umpan yang diberikan pada kail ikan Regis ternyata bukan umpan biasa. Itu adalah ramuan ajaib yang sangat bersih dan tampaknya diukir dari batu giok berwarna putih. Ikan Arwana telah memakan setengah dari ramuan ajaibnya pada saat ini, dan setengah lainnya masih memancarkan aroma yang memabukkan. “Waktunya pergi, nak!” Suasana hati Regis mulai meningkat secara dramatis setelah mereka menangkap ikan itu. Semangatnya tampak berubah menjadi lebih baik. Saat itu Ortwin sedang membersihkan kamar ketika keduanya berjalan ke dalam kediaman dari keluarga White. Lalu pria itu mulai bertanya, "Apakah kau telah menangkapnya?" Melihat ikan arwana berwarna keemasan yang telah dipegang oleh Regis di tangannya, Ortwin mulai meletakkan sapu yang ada di tangannya dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut. “Hahaha, aku sudah berhasil menangkapnya! Paman Ortwin, kau boleh mulai menyiapkan bahan-bahannya sekarang. Aku akan memasak ikan ini.” Ortwind memberikan saran padanya, "Bagaimana kalau kau istirahat saja dan aku yang akan memasaknya?" "Tidak, aku akan melakukannya sendiri." Akibatnya, Regis mulai sibuk karena dia ingin menyiapkan hidangan ikan kukus itu dengan tangannya sendiri. Dia hanya mengeluarkan organ dalam perut ikan itu dan mulai menyimpan sisiknya. Ini memberikan kesan bahwa ikan arwana ini memang sangat berharga dari setiap bagian tubuhnya. Regis tidak membuang organ dalamnya, meskipun dia telah mengeluarkan. Sebagai gantinya, Ortwin mengambil sebuah kotak dan mulai mengemasnya. Konon kabarnya setelah organ dalam ikan itu berhasil dikeringkan, mungkin mereka akan menjadi obat mujarab yang sangat berharga. Regis bertanggung jawab atas segalanya mulai dari persiapan hingga pengukusan ikan. Butuh waktu lama baginya untuk dapat mengukus ikan itu, butuh waktu sepuluh jam untuk dapat memproses ikan itu dibandingkan dengan waktu memasaknya yang hanya memakan waktu sepuluh menit. Secara bersamaan, dia juga harus mengontrol durasi dan tingkat pemanasan selama pengukusan ikan berjalan. Nyala api tidak boleh terlalu kuat atau terlalu lemah. Ortwin telah menghabiskan waktunya sepanjang sore di depan kompor, dengan cermat sambil mengendalikan nyala api. Olympias tinggal bersama Regis sepanjang hari. Dia menemaninya bermain catur dan berjalan-jalan dengannya di luar sambil mengawasi keadaan. Sepanjang proses, keduanya memiliki kesepakatan yang tak terucapkan untuk menjauh dari peristiwa masa lalu dan masalah keluarga. Bahkan jika mereka sedang bercakap-cakap, mereka akan mengalihkan perhatian mereka dari topik yang ada dan mendiskusikan sesuatu yang lebih menyenangkan. Sepanjang hari berlalu sebelum akhirnya mereka menyadari.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.