Bab 85
Namun, Gavin terus membawa Yasmin hingga ke depan pintu kamar seolah tidak mendengar teriakannya.
Wajah Yasmin sedikit memerah, setelah diturunkan, dia tidak berani menatap Gavin.
"Kamu istirahat yang baik dulu. Kalau takut, telepon aku saja," pesan Gavin.
Setelah itu, Gavin pun berbalik pergi. Yasmin masuk ke kamar sambil bergumam pelan.
"Hanya beberapa mayat saja, kenapa harus takut?" gumamnya.
Yasmin bukan tidak pernah melihat situasi seperti itu dalam penelitiannya saat masih kuliah. Waktu itu, saat mempelajari anatomi manusia, dia bahkan sering makan roti lapis di ruang operasi.
Biarpun begitu, Yasmin masih tidak tahu kapan dia bisa kembali ke Kota Cavaria.
Yasmin mengganti pakaian kasual, lalu mengirim pesan kepada Tania dan David.
Sebelum meninggalkan Kota Cavaria, Yasmin sudah menyelesaikan semua pekerjaannya, jadi Tania hanya mengingatkannya untuk menjaga diri.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan di pintu. David masuk, lalu memandang Yasmin dari atas hingga bawah.
"Kamu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda