Bab 359
Sekarang sudah berhasil didapatkan, jadi sifat aslinya terbongkar?
Alice berkata, "Jangan berbicara sepertiku!"
Pada saat ini, terdengar suara pintu besar terbuka dari luar halaman.
Damian mencari alasan dan berkata, "Calvin sudah datang. Aku akan pergi memanggang steak untukmu." Sambil berbicara, dia berbalik dan pergi.
Semakin Damian tidak mengatakannya, hati Alice semakin penasaran. Jadi, Alice mengikutinya dari belakang.
"Apakah kamu sudah merencanakannya saat aku masih kecil?" tanya Alice.
Damian yang mendengar kebenarannya terdiam.
"Kamu sangat mesum. Saat itu aku masih keponakan kecilmu loh!" goda Alice.
Damian tidak berbicara.
Damian tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berbalik. Alice yang mengikuti di belakangnya tidak siaga dan menabrak tubuhnya.
Damian mengangkat tangan dan menaikkan dagu Alice, bibirnya membentuk senyuman nakal, "Jadi, apakah kamu takut jatuh ke tangan orang mesum?"
Alice tidak menjawab.
Calvin yang datang untuk mengantarkan barang langsung merasakan suasana romantisme di halaman. Dia diam-diam menaruh barang di dapur lalu keluar, kedua orang itu masih bermesraan di halaman.
Bukan begini caranya memamerkan keromantisan!
Di ruang belakang barat adalah dapur dan restoran, Damian mengambil kotak kue dari barang-barang yang dibawa oleh Calvin dan memberikannya kepada Alice.
"Makan sedikit kue dulu untuk ganjal perut. Jangan makan terlalu banyak, nanti nggak bisa makan steak," ucap Damian.
"Oke," jawab Alice sambil duduk di meja makan dan membuka kotak kue. Isinya adalah kue tiramisu kesukaannya.
Sambil makan kue, dia melihat sosok sibuk Damian di dapur dan tiba-tiba merasa hari-hari seperti ini sangat bahagia.
Sebelumnya, selain membalas dendam ibu angkatnya dan memulihkan nama baik ayah angkatnya, Alice tidak pernah berpikir akan menjalani hidup seperti apa. Namun, dia memikirkannya sekarang.
"Kak Damian," panggil Alice tiba-tiba.
Damian yang sedang mengasinkan steak menyahut dengan suara hidung, "Ya?"
"Ayo kita lanjutkan mengumpul tabel periodik elemen. Satu tabel per tahun dan lengkapi sisanya," ujar Alice.
Aktivitas tangan Damian berhenti. Dia mengangkat kepala dan menatap Alice. Bibirnya terangkat dengan senyum tipis.
"Baik. Tapi aku nggak bisa jamin bahwa kita bisa mengumpulkan sisa 96 elemen dengan lengkap," tutur Damian.
96 tahun, hampir satu abad lamanya.
"Kalau nggak bisa lengkap, sisanya biarkan anak-anak yang mengumpulkannya," kata Alice
Damian melihat Alice dengan tatapan penuh kasih sayang. Lalu berkata, "Baik!"
Alice mengambil sepotong Tiramisu dan memasukkannya ke mulut, rasa manisnya menyebar dari mulut ke hati.
Sebuah janji romantis abad ditetapkan dengan senang hati.
Setelah makan malam, Alice mencari Yofie untuk menagih janjinya yang akan memberikan mereka tiket film eksklusif. Dia berencana untuk pergi menonton film bersama Damian
Alice dan Damian sampai di bioskop. Saat sedang membeli popcorn dan minuman, ponsel Damian berdering.
Setelah Alice selesai membeli popcorn, saat dia berbalik dan bertanya apa yang ingin diminum Damian, dia baru menyadari bahwa Damian sedang mendengar telepon di samping. Tidak tahu siapa yang menelepon, Damian mengerutkan kening.
Alice ingat saat tahun baru di keluarga Cavali waktu masih kecil, ada banyak aturan dan etiket yang rumit. Damian sudah tidak hadir sejak semalam, keluarga Cavali pasti sangat keberatan, bukan?
Damian sudah mengalami masa-masa sulit di keluarga Cavali, Alice tidak ingin karena dia, keluarga Cavali mencari masalah lagi.
Alice hendak menghampiri Damian dan membiarkannya pulang lebih dulu. Ponsel di tangannya tiba-tiba bergetar. Layar menunjukkan bahwa itu adalah neneknya, dia segara menjawab telepon.
"Nenek ... "