Bab 785
Quincy tersenyum tipis. "Bagus sekali. Semuanya berjalan sesuai rencana Nona Zahra."
"Hari ini orang yang Nona suruh mengawasi di rumah sakit melaporkan kalau Reva mulai mimisan. Tuan Ketiga sudah terdesak. Dia nggak punya pilihan lagi."
"Tapi, kenapa dia bisa tiba-tiba meninggalkan si Nadira itu?"
Zahra terbatuk dan tersenyum. "Aku tebak, mereka pasti bertengkar tadi."
Sepasang matanya yang bening menyipit ke arah Quincy. "Kamu tahu nggak, kenapa aku sengaja mengajak Pak Beni ke bioskop?"
"Aku sengaja memancing kesalahpahaman. Pak Beni dikenal banyak orang. Pasti ada orang yang melihat dan melaporkan ke Nadira."
"Tebakanku benar. Aku mau mereka benar-benar berpisah."
Quincy baru menyadarinya dan tersenyum. "Nona Zahra benar-benar pintar. Nadira itu bukan tandingan Nona."
"Biarpun Pak Jonathan mengakui dia sebagai anak, apa gunanya? Nona sudah lebih dulu mendapatkan Tuan Ketiga. Nadira nggak bakal bisa merebut Tuan Ketiga dan Grup Candra dari Nona ... "
Sementara itu, di apartemen ...

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda