Bab 725
Keesokan harinya, di gedung Grup Trendy ...
Setelah bekerja seharian, Beni tidak menerima satu pun pesan dari Zea.
Dia juga tidak menerima laporan Nadira tentang keadaan anak mereka.
Setelah membuka daftar kontak, dia baru menyadari bahwa perempuan itu masih memblokir nomornya.
Wajah pria itu langsung masam. Teringat olehnya kejadian semalam, saat perempuan itu melemparnya dengan alat perekam.
Nadira pasti masih marah.
Dengan interkom, dia memanggil Sada.
Beni bersandar di kursi CEO dan bertanya, "Kamu punya nomor Whatsapp Nadira?"
"Ya. Saya sama Nona Nadira masih sering saling kontak." Sada tersenyum.
Namun, detik berikutnya dia merasakan tatapan tajam bosnya.
Sada merasakan ada bahaya. Ujung bibirnya berkedut. "Kami cuma mengobrolkan proyek pameran perhiasan itu. Nona Nadira yang meminta nomor saya."
Beni memelototinya. "Hubungi dia. Tanyakan, dia ada di mana dan sedang apa."
Wah, sepertinya Pak Beni masih diblokir oleh Nona Nadira.
Sada mengusap keringat, lalu menelepon.
Nadira tida

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda