Bab 663
Nadira menahan tawa, ingin menghindar. Tidak disangka pria itu langsung meraih tubuhnya dan menekannya ke pagar. Lengan kokoh itu berpegangan pada pagar di sampingnya. Nadira pun terkurung. Aroma maskulin yang kuat dan tulang selangka yang mengintip di balik kemeja Beni membuat Nadira merasa gelisah.
Mata beningnya bergetar. Dia mencoba mendorong pria itu. "Kamu mau apa?"
"Ambil ini dari mukaku."
Nadira tidak tahu harus berkata apa. Dia berjinjit dan mengerucutkan bibir, lalu mengambil celana dalam Zea.
Saat bisa melihat kembali, Beni baru menyadari betapa dekatnya mereka.
Tubuh keduanya begitu dekat hingga Beni seakan memeluk Nadira. Lengan dan dadanya menempel di tubuh perempuan itu.
Seketika, sensasi menggelitik menjalar dari tulang punggungnya. Sorot mata Beni menjadi gelap.
"Berengsek! Kamu masih belum mau lepasin aku?" Nadira mendorong dengan kesal.
Namun, dorongan demi dorongan justru membuat kulit mereka bersentuhan beberapa kali. Hasrat Beni yang sempat terpancing di kamar man

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda