NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 547

Sementara itu, di vila, Zea yang sedang mengurung diri di kamar mendengar jam tangan ponselnya berbunyi. Dia menunduk dan membaca pesan masuk dari Morris, lalu buru-buru turun ke lantai bawah. Suara langkah kakinya yang berderap membuat Beni menengok. "Kenapa kamu baru turun?" Lestari berdiri, lalu berkata kepada Beni dengan nada pasrah, "Waktu aku pulang, Zea sudah mengambek. Bilangnya, dia nggak mau makan." "Zea, ayo duduk. Mama ambilkan makanan dan suapi, ya." "Nggak usah!" Zea yang sedang terburu-buru malah merasa terganggu dan membentak dengan kasar. Alis Beni berkerut heran saat dia menatap anaknya. Padahal, selama dua hari terakhir, anak ini sudah lebih dewasa dan sopan kepada siapa pun. Kenapa sekarang dia jadi keras kepala dan dingin lagi? "Apa begitu caramu bicara sama Mama?" "Itu bukan mamaku!" Zea cemberut. Lestari sedikit terkejut, lalu ekspresinya berubah muram. Dia menoleh dan memperhatikan anak sialan itu dari atas ke bawah. Beni menghela napas panjang. "Kalau nggak mau

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.