Bab 542
Beni memijat pelipisnya yang terasa pening, lalu mengambil jasnya. Tanpa melirik Nadira sedikit pun, dia berjalan ke luar dan membanting pintu.
Baru setelah lift hotel sampai di lobi, dia menghela napas dan menelepon balik. "Lestari, ada apa?"
"Kakak Ketiga, semalam kamu sudah janji, tapi kamu malah nggak pulang lagi. Aku jadi nggak tenang di rumah ... "
Suara Lestari terdengar lirih, sarat kekecewaan.
Rasa bersalah melintas di ekspresi Beni. Suaranya melunak. "Maaf, semalam aku ada urusan mendadak, jadi nggak bisa pulang ... "
"Aku dengar dari temanmu, kamu ketemu Nadira di acara makan malam. Apa gara-gara itu kamu nggak pulang?"
Lestari bertanya dengan hati-hati.
Langkah Beni terhenti. Dengan merasa bersalah, dia berusaha mengelak, "Nggak, bukan gara-gara itu kok. Aku balik ke kantor, terus tidur di sana. Jangan berpikir yang aneh-aneh. Habis rapat nanti, aku langsung pulang, mau ketemu kamu sama anak kita."
Lestari bersembunyi di balik lorong hotel, memperhatikan punggung pria itu n

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda