Bab 522
Tiga tahun terasa hambar dan menyiksa. Kehadiran pria itu seperti oasis di padang gurun hidupnya ...
Ketika Nadira mengajak Morris ke rumah Yovita, mulut Yovita langsung ternganga sampai bisa menelan telur bulat-bulat.
Hazel juga sama. Gadis kecil itu memeluk boneka beruangnya sambil terbengong saat menatap kakak tampan di depannya.
"Halo, Kakak ... Kakak ganteng banget ... "
Hazel yang bahkan belum lancar bicara sudah menatap Zea sambil meneteskan air liur.
"Jangan lihat aku pakai muka mesum begitu," kata Zea sedikit risi sambil mengulurkan tisu. "Ini, lap air liurmu!"
Yovita sampai melongo kehabisan kata.
Gaya bicara dan penampilan bocah ini benar-benar mirip dengan Beni.
Dia buru-buru menarik Nadira ke samping, menenangkan diri, lalu berbisik, "Nadira, ini anak Beni, ya?"
Nadira mengangguk pasrah. "Selama ini aku nggak pernah dekat sama pria lain."
"Kalau bukan anak Beni, anak siapa lagi? Tapi, tolong jangan bilang siapa-siapa. Aku juga baru berani ke rumahmu setelah memastikan Sher

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda