Bab 512
Hal semacam ini ... bagaimana Nadira bisa menjelaskannya? Bukankah seharusnya Beni menanyakannya pada dirinya sendiri?
Sudut bibirnya berkedut, lalu Nadira berkata dengan tenang, "Mungkin karena aku sangat menawan. Pak Beni sudah menahannya selama tiga tahun dan masih memendam perasaan padaku?"
"Mimpi!" sahut Beni, itu jelas tidak mungkin.
Beni menatap tajam pada wajah cantik wanita itu dengan sorot matanya yang nyalang, pupil matanya yang dalam bak gletser dan dia berkata, "Tiga tahun lalu, kamu sudah membunuh anak itu dengan kejam. Aku nggak akan pernah memaafkanmu selama hidup ini. Aku cuma ingin mencabik-cabik tubuhmu."
Nadira terkesiap sejenak.
Anak yang dibunuh dan disebutkan oleh Beni itu adalah Morris. Anak itu sekarang sedang tidur di sana.
Pria ini tidak pantas mengetahui bahwa Morris masih hidup.
Jejak kegugupan terpancar di wajah Beni, Nadira mengangkat kepalanya seraya tersenyum dingin dan menyahut, "Begitu juga denganku. Aku nggak akan pernah memaafkan pria yang sudah mem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda