Bab 77
Keesokan harinya.
Saskia masih datang ke Sentara Teknologi dengan seragam kerja.
Rambut panjang bergelombang terurai di bahunya, rok pensil memperlihatkan lekuk tubuhnya yang anggun dengan sempurna, suara sepatu hak tingginya yang mengentak di lantai sangat memikat.
Sesampainya di Departemen IT, Saskia seperti biasa memasukkan sistem pelindung yang sudah dia siapkan ke komputer departemen, lalu bersiap untuk melakukan pengujian.
Setengah jam kemudian, bug kembali terdeteksi saat pengujian.
Seorang pria muda berusia dua puluhan bernama Jerry Hasan berdiri dan mencemooh, "Kupikir kamu sangat hebat, ternyata cuma segini kemampuanmu. Firewall ini masih banyak bug."
"Ya, dia masuk ke perusahaan kita hanya karena kecantikannya, tapi nggak punya keahlian. Lihatlah, bug di firewall terdeteksi begitu jelas, mana ada orang melakukan kesalahan seperti ini? Aku tahu, kamu pasti berkomplot dengan Kevin. Siapa tahu, kamu juga pengkhianat yang mau menghancurkan perusahaan ini."
Saskia mengernyit saat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda