Bab 41
Saskia menundukkan pandangannya, hingga bulu matanya yang panjang menimbulkan bayangan di bawah mata.
Dia menatap wajah Yoana yang penuh "kekhawatiran" dan "kesedihan". Sementara di belakangnya, dia melihat senyum kemenangan Gisel yang tak bisa disembunyikan.
Bagus juga, jadi dia tak perlu menyelesaikan satu per satu.
Saskia perlahan mengangkat kepala dan melepaskan genggaman tangan Yoana. Kemudian, dia berkata dengan suara lembut tapi meledak seperti petir di tengah keramaian aula.
"Melakukan apa? Apa maksudmu seperti melakukan pemerasan terhadapku hanya untuk membeli rumah dan menikahkan adik bodoh itu?"
"Atau memintaku agar mau memberimu uang 2 miliar, baru kamu mau memutuskan hubungan denganku?"
Suara Saskia memang tidak keras, namun efeknya seperti batu besar yang dilempar ke tengah aula yang riuh, yang seketika menimbulkan gelombang kehebohan di sekitarnya.
Tangisan Yoana seketika terhenti, seolah tenggorokannya dicekik.
Wajahnya yang penuh kesedihan kini berubah kaget, dan selur

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda