Bab 30
Sementara itu, Gisel sengaja mengenakan gaun putih terbaru dari Chanel untuk menemui Johan pulang kerja bersama.
Begitu dia memasuki departemen, para staf langsung menyerbu, memuji dan menjilat tanpa malu, seolah menutupi seluruh ruang dengan pujian mereka.
"Kak Gisel, gaunmu hari ini cantik sekali, benar-benar seperti dewi turun ke bumi."
"Benar, tas itu sangat cocok dengan pesonamu, dan nggak ada orang lain di perusahaan ini yang bisa memakainya sepertimu."
Gisel sangat menikmati perasaan dimanjakan seperti ini. Dia tersenyum sambil menanggapi semua pujian, lalu berjalan menuju kantor presiden direktur di lantai atas.
Namun ketika dia membuka pintu kayu tebal itu, ruangan ternyata kosong.
Gisel tampak sedikit kecewa.
Dia hendak menelepon Johan untuk menanyakan ke mana dia pergi, namun pandangannya tanpa sengaja tertuju pada meja kantor yang luas dan kosong.
Tiba-tiba, dia terhenti, jantungnya seolah dicengkeram erat oleh tangan tak terlihat.
Di bawah pemberat kristal di sudut meja, t

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda